REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) bersama Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) selama lima hari sejak 12-16 November 2019 menggelar International Sharia Economic Festival (ISEF). Ajang internasional ini menjadi puncak rangkaian festival ekonomi syariah yang diikuti 47.745 peserta dari 45 negara.
Keberhasilan ISEF 2019 ditunjukkan dengan catatan transaksi senilai Rp 29,8 miliar, investor deals sebesar Rp 22,5 triliun, serta transaksi business matching yang mencapai Rp 149,3 miliar.
Tak sekadar urusan bisnis, ISEF 2019 juga mengajak peserta yang hadir untuk mengenal lebih dekat “Halal Lifestyle”. Beragam sisi ditampailkan, mulai dari kuliner, fesyen, traveling, hingga pengelolaan keuangan.
Festival ini diselenggarakan dengan tujuan menjadikan ekonomi dan keuangan syariah sebagai sumber ekonomi baru. Sumber ekonomi ini tidak inklusif hanya bagi kalangan Muslim saja, tapi juga menjaga serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
BI dan KNKS memiliki mimpi mewujudkan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia. Deputi Gub BI, Sugeng menyebut ekonomi syariah layak menjadi arus baru perekonomian Indonesia.
"Kesadaran membangun ekonomi keuangan syariah bersama sangat penting. Tak hanya promosi dalam negeri, BI juga memastikan terus promosi produk syariah Indonesia ke luar negeri," ujarnya.