Ahad 17 Nov 2019 17:17 WIB

Sukabumi Waspadai Bencana Awal Musim Hujan

Ada tujuh kecamatan yang diminta waspada ketika musim hujan tiba.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Agung Sasongko
Hujan deras/ilustrasi
Foto: Flickr
Hujan deras/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Bencana mulai marak terjadi di awal musim hujan di Kota Sukabumi. Kondisi ini disikapi pemerintah daerah dengan meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana di tujuh kecamatan.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi menyebutkan, dalam sepekan terakhir ini terjadi bencana angin kencang dam banjir bandang. '' Akibat hujan yang mengguyur Kota Sukabumi pada Jumat (15/11), mengakibatkan kurang lebih 15 rumah yang dekat dengan sungai Cigepeng terendam air,'' ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami kepada wartawan Ahad (17/11).

Bencana ini terjadi di RT 02 RW 05 Kelurahan Cibeureum Hilir, Kecamatan Cibeureum. Ketinggian banjir rata rata 20 centimeter.

Meluapnya air sungai tersebut lanjut Zulkarnain, lebih karena sumbatan sampah yang menumpuk sehingga menahan laju air sungai di bawah jembatan penyeberangan dan  meluap merendam rumah warga. Peristiwa ini langsung ditindakalanjuti petugas dengan melakukan penanganan ke lokasi kejadian.

Hasil pengecekan kata Zulkarnain, menunjukkan akibat peristiwa ini mengakibatkan dinding belakang tempat potong hewan milik warga bernama Agung (46 tahun) berukuran 6,8 x 3,2 meter persegi roboh menimpa sawah. Untuk mempercepat laju air air surut, warga dengan  cepat membersihkan sumbatan sampah yang menutup saluran dan mengalihkan pintu air ke arah Ciandam.

Sebelumnya, bencana angin kencang melanda Kota Sukabumi pada Kamis (14/11) siang. Dampaknya pohon bambu roboh dan menimpa rumah yang ada di bawahnya.

Lokasi bencana di Kampung Kabandungan RT 03 RW 06 Kelurahan Selabatu Kecamatan Cikole Kota Sukabumi. '' Rerumpunan bambu milik warga mengalami roboh yang disebabkan oleh angin puting beliung sehingga mengakibatkan satu unit rumah tertimpa rumpunan bambu tersebut,'' ujar Zulkarnain.

Rumah itu mengalami kerusakan pada bagian struktur atap dan material asbes dengan ukuran 14 meter persegi. Bencana itu berdampak pada tiga kepala keluarga (KK) atau terdiri dari 9 jiwa yakni lima orang dewasa dan empat anak-anak.

Menurut Zulkarnain, pada masa peralihan dari musim kemarau ke hujan ini warga harus mewaspadai potensi bencana angin kencang. Di mana hal ini dibuktikan adanya bencana angin kencang pada Kamis siang.

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menambahkan, pemerintah meminta warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana di awal musim hujan. '' Cara sederhana dengan tidak membuang sampah senbarangan ke sungai yang akan berdampak pada bencana,'' ujar dia.

Pemkot juga kata Fahmi meminta warga menggiatkan aksi bersih-bersih sungai. Hal ini untuk mencegah sumbatan aliran sungai akibat tumpukan sampah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement