REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga bersyukur ada pembangunan sumur di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali oleh Global Wakaf. Daerah tersebut kerap mengalami kesulitan air bersih.
"Alhamdulillah, warga sangat senang dengan pembangunan Sumur Wakaf ini. Karena kebutuhan air di sini cukup banyak, jadi kita lengkapi juga dengan tempat wudu dan MCK. Nantinya selain untuk konsumsi, warga juga ada yang akan menggunakannya untuk pertanian," ucap Tim Global Wakaf, Nyoman Arif, dikutip dari laman resmi ACT.
Pada saat kemarau, air PDAM di Desa Candikuning benar-benar mengering sama sekali. Kalaupun ada sumur yang pernah mereka bor, debit airnya cukup kecil, karena diduga ketika proses pengeboran tidak cukup dalam. Warga akhirnya memilih membeli air yang per tangkinya bisa mencapai Rp 700 hingga Rp 800 ribu.
"Sebenarnya ada alternatif mereka, yaitu sumur bor. Tapi warga bilang sumur bor yang dibangun dahulu itu ada yang kedalamannya 60 meter, atau paling dalam 70 meter ke bawah tanah, sehingga airnya sedikit. Kita tidak ingin mengulang kesalahan ini lagi ketika membangun Sumur Wakaf. Kita buat kedalamannya 87 meter. Alhamdulillah memang benar, jika cukup dalam airnya mengalir banyak dan bagus," ungkap Arif.
Dalam proses penggaliannya, tim juga sempat mengalami patah bor sebanyak tiga kali ketika membangun Sumur Wakaf, karena kontur tanah yang berbatu. Untuk itu pembangunan Sumur Wakaf memakan waktu hingga satu bulan lamanya.
"Kita bangun Sumur Wakaf pada awal Oktober, tapi sempat sampai tiga kali mata bor yang digunakan untuk menggali patah. Jadi baru pada sekitar awal November sumur yang kita bangun bisa mengalirkan air dan dipakai oleh warga," kata Arif.
Kini tim sedang dalam proses memasang rangka untuk tangki air dan membangun MCK serta tempat wudu untuk warga. Warga Desa Candikuning berterima kasih kepada Global Wakaf atas hadirnya Sumur Wakaf di daerah mereka. Ia memperkirakan, Sumur Wakaf di Desa Candikuning akan benar-benar rampung pada awal Desember nanti.