Ahad 17 Nov 2019 18:18 WIB

PBB Minta Israel Selidiki Meninggalnya Warga Sipil di Gaza

Pada Selasa lalu, Israel melancarkan serangan ke Gaza.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Agung Sasongko
Gaza
Foto: Reuters/Darren Whiteside
Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- PBB menyerukan Israel menyelidiki serangan udara yang mereka lakukan ke Jalur Gaza pada Kamis lalu. Serangan tersebut menewaskan delapan anggota keluarga yang sama, termasuk lima anak-anak.

Wakil Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Farhan Haq mengatakan, PBB menyatakan belasungkawa kepada keluarga Al-Sawarka yang menjadi korban dari serangan Israel. Dia pun berharap mereka yang terluka dapat segera pulih.

Baca Juga

"Kami menentang semua pembunuhan warga sipil. Dalam kasus keluarga Sawarka, ini adalah tragedi yang jelas," kata Haq seraya mendesak Israel menyelidiki serangan tersebut, dikutip laman Al Araby, Sabtu (16/11).

Utusan Khusus PBB untuk Perdamaian Timur Tengah Nickolay Mladenov turut mengecam aksi militer Israel yang turut memakan korban sipil. "Tidak ada alasan untuk menyerang warga sipil di Gaza atau di tempat lain. Sebuah tragedi. Belasungkawa tulus saya kepada keluarga Al-Sawarka dan saya berharap pemulihan yang cepat bagi yang terluka. Saya meminta Israel bergerak cepat dengan investigasinya," ujarnya.

Pada Selasa lalu, Israel melancarkan serangan ke Gaza dan menargetkan basis kelompok Jihad Islam. Tel Aviv menuding kelompok tersebut telah melakukan serangkaian serangan lintas-perbatasan dan merencanakan serangan lainnya. Komandan Jihad Islam di Gaza Baha Abu Al-Atta dan istrinya tewas saat Israel melancarkan serangan ke distrik Shejaia. Hal itu telah dikonfirmasi oleh Jihad Islam.

Selain Gaza, Israel turut menyerang basis Jihad Islam di Damaskus, Suriah. Serangan itu menyebabkan seorang pejabat Jihad Islam Akram Ajouri terluka. Namun putra dan cucu Ajouri dilaporkan tewas dalam peristiwa tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement