REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 72 orang warga Desa Sirnamekar, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi mengalami keracunan makanan syukuran, Sabtu (16/11). Dari puluhan orang tersebut satu di antaranya dikabarkan meninggal dunia.
Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi menyebutkan, keracunan terjadi pada Sabtu siang diduga setelah warga menyantap hidangan yang disajikan dalam acara syukuran salah satu masyarakat. Warga kemudian mengalami gejala pusing, mual-mual dan muntah sebagian lainna diare.
"Data sementara ada 72 orang yang keracunan makanan,’’ ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi Damayanti Pramasari kepada Republika.co.id, Ahad (17/11).
Puluhan orang yang mengalami gejala keracunan langsung dibawa ke puskesmas Bangbayang, Kecamatan Tegalbuleud untuk mendapatkan penanganan medis. Dari puluhan orang ini sebanyak lima orang d iantaranya dirujuk ke RSUD Jampang Kulon karena kondisinya membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Dari lima orang tersebut satu orang dikabarkan meninggal dunia dan empat lainnya mendapatkan penanganan intensif.
Damayanti menuturkan, puluhan warga lainnya telah mendapatkan penanganan di puskesmas dan kondisinya membaik. Sehingga mereka telah diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing.
Namun, lanjut Damayanti, petugas akan tetap memantau kondisi kesehatan mereka. Nantinya bila kondisi mereka mengalami sakit kembali maka akan segera ditangani oleh petugas medis.
Menurut Damayanti, petugas akan memeriksa sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan makanan.. Pemeriksaan di laboratorium ini untuk memastikan penyebab keracunan yang menimpa puluhan warga tersebut.
Sebelumnya, keracunan makanan terjadi di Kampung Babakan RT 03 RW 18 dan RT 19 RW 04 Kedusunan Ciangkrek, Desa Mekarasih, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi pada 16 September 2019 lalu.
Warga merasakan gejala keracunan seperti mual-mual, pusing, diare, dan muntah setelah mengonsumsi makanan yang disajikan dalam acara hajatan pernikahan salah seorang warga pada Senin pagi hingga siang.
Pada waktu itu para korban keracunan ditangani tim medis di puskesmas pembantu (Pustu) Desa Mekarasih dan posko kesehatan di lokasi kejadian serta rumah sakit RSUD Palabuhanratu.Rinciannya ungkap Damayanti, sebanyak 66 orang ditangani di Pustu.
Peristiwa serupa juga terjadi di Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi pada 10 September 2019 lalu. Dalam kejadian itu ada sebanyak 176 korban keracunan dan dua orang meninggal dunia.
Penyebab keracunan dari makanan yang dibagikan pada saat tahlilan 100 hari warga.Keracunan makanan juga menimpa seratusan buruh pabrik PT Royal Puspita di Kampung Sundawenang RT 42 RW 18, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi Selasa (10/9). Diduga seratusan karyawan pabrik boneka ini keracunan akibat mengonsumsi makanan dari warung di dekat lokasi mereka bekerja.