REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Ridwan Hisjam mengaku prihatin dengan kondisi partai Golkar yang sejak Pemilihan Umum (Pemilu) 2009, 2014, dan 2019 suaranya menurun. Ia pun terpanggil untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum partai Golkar di periode 2019-2024.
“Jadi, saya terpanggil menjadi calon ketua umum (caketum) di partai Golkar periode 2019-2024 karena saya terus terang prihatin atas kondisi partai golkar yang sejak pemilu 2009, 2014, 2019 suara nya terus menurun,” katanya saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (17/11).
Suara yang terus menurun di partai Golkar ini disebabkan oleh paradigma baru partai golkar yang diputuskan di dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar pada 1999 itu tidak diterapkan secara murni dan konsekuen. Hal ini terjadi setelah pengurusan Akbar Tanjung. Sehingga ada penyimpangan di paradigma tersebut.
Ridwan mencontohkan saat ini Partai Golkar langsung mengambil keputusan tanpa cek dan ricek. Kemudian, suara masyarakat diabaikan. Padahal, partai Golkar adalah partai yang demokratis.