REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Batik Air dengan kode penerbangan ID-6548 rute Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK) ke Bandar Udara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur (KOE) melakukan pendaratan darurat di Bandara El Tari (KOE) pada Ahad (17/11) jam 12.46 WITA. Baik Air menyampaikan pihaknya sudah menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP). Penumpang diterbangkan menggunakan pesawat pengganti yang diterbangkan dari Bandar Udara Juanda.
Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro menyampaikan, Batik Air dengan kode penerbangan ID-6548 mengudara jam 09.12 WIB dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Pesawat itu dijadwalkan mendarat di Bandar Udara El Tari jam 12.40 WITA.
"Sebelum menurunkan ketinggian, Pilot in Command (PIC) dalam hal ini pilot merasa adanya gangguan kesehatan dengan indikasi pusing berat sehingga membuat konsentrasi terpecah dan lemas," kata Danang kepada Republika.co.id, Ahad (17/11).
Ia menyampaikan, seluruh kru yang bertugas telah bekerja berdasarkan prosedur dan tindakan yang tepat. Kemudian pilot yang sakit mendapatkan pertolongan pertama.
Selanjutnya penerbangan ID-6548 dengan komando kopilot (first officer) menginformasikan bahwa akan mendarat dalam keadaan darurat. Menurut Danang, kondisi ini sudah sesuai dengan tindakan operasional penerbangan dalam buku manual.
"Seluruh awak kokpit (pilot dan kopilot) sudah dilatih untuk terbang sendiri dan menjalankan ketentuan," ujarnya.
Danang menyampaikan, selanjutnya pesawat Batik Air ini mendarat di Bandar Udara El Tari jam 12.46 WITA. Setelah pesawat berada di landas parkir (apron) pada posisi sempurna, pilot segera mendapatkan pertolongan dan dibawa ke rumah sakit.
Batik Air menyampaikan terima kasih kepada kru pesawat dan seluruh pihak yang sudah membantu penanganan penerbangan ID-6548. Batik Air sudah menerbangkan pesawat pengganti dari Bandar Udara Internasional Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur (SUB) ke Kupang.
"Batik Air meminimalisasi dampak yang timbul, agar operasional Batik Air yang lain tidak terganggu," jelasnya.
Danang juga menegaskan, pada peristiwa pendaratan darurat tidak ada korban dari pihak penumpang. Sebelumnya, dia menyampaikan bahwa penerbangan ID-6548 sudah dipersiapkan dengan baik. Batik Air membawa tujuh kru dan 148 tamu.
Sebelum diberangkatkan, pesawat Airbus 320-200 CEO registrasi PK-LUF ini sudah melalui pemeriksaan lebih awal (pre-flight check). Seluruh kru menjalani pemeriksaan kesehatan, mereka dinyatakan layak terbang (airworthy for flight).