REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBO -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sri Lanka menetapkan mantan menteri pertahanan Gotabaya Rajapaksa sebagai pemenang dalam pemilihan presiden negara tersebut, Ahad (17/11).
Komisi itu mengatakan Gotabaya Rajapaksa meraih 52,25 persen dari total suara. Pesaing utamanya, menteri pemerintah Sajith Premadasa, meraih 41,99 persen suara.
Sajith Premadasa dikatakan telah mengakui kekalahan dalam pemilihan tersebut. Gotabaya memenangkan pemilihan presiden beberapa bulan setelah serangan mematikan gerilyawan.
Jutaan orang Sri Lanka memberi suara mereka pada Sabtu (16/11). Mereka memilih presiden baru untuk memimpin negeri tersebut keluar dari kemelut ekonomi paling dalam selama lebih dari 15 tahun, setelah serangan bom bunuh diri Paskah yang membunuh keyakinan penanam modal dan melukai sektor pariwisata.
Gotabaya yang mengawasi militer, mengalahkan separatis Tamil di bawah kakaknya dan presiden saat itu, Mahinda Rajapaksa 10 tahun lalu. Ia menjanjikan kepemimpinan kuat guna mengamankan 22 juta warga Sri Lanka yang kebanyakan adalah orang Sinhala Buddha.