Ahad 17 Nov 2019 23:23 WIB

Angkasa Pura Masih Tunggu Laporan KNKT Soal Pilot Pingsan

Pilot Batik Air sakit sehingga pesawat harus mendarat darurat di Bandara Kupang.

Batik Air
Foto: Dian Kandipi/Antara
Batik Air

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- PT. Angkasa Pura I Bandara Internasional El Tari Kupang masih menunggu hasil pemeriksaan dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait pingsannya seorang pilot Batik Air dengan rute penerbangan Jakarta-Kupang. Insiden pilot sakit itu mengakibatkan pesawat tersebut mendarat darurat di Bandara Kupang.

"Penyebab tidak sadarkan diri masih belum dapat dipastikan, menunggu pemeriksaan lebih lanjut oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)," kata General Manager Bandara Internasional El Tari Kupang, Barata Singgih Riwahono kepada wartawan di Kupang, Ahad (17/11).

Baca Juga

Hal ini disampaikannya ketika dimintai keterangan soal pingsannya pilot Batik Air dengan nomor penerbangan ID 6548 saat sedang membawa pesawat tersebut menuju Kupang dari Jakarta.

Barata mengatakan bahwa saat ini pilot tersebut sudah dibawa ke RS Siloam untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter di RS tersebut sekaligus mendapatkan perawatan.

Saat kejadian, lanjutnya, usai pesawat tersebut mendarat, tim gabungan Angkasa Pura I Bandara El Tari didampingi dokter dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) langsung bertindak sigap untuk langsung membawa pilot ke rumah sakit.

Ia mengatakan, walaupun pilot Batik Air mengalami kejadian tak sadarkan diri , tidak ada kejadian lain yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa.

Kepala Bagian Komunikasi Strategis Batik Air Danang Mandala Prihantoro, sendiri mengakui bahwa ada pilotnya yang memang mengalami gangguan kesehatan dengan indikasi pusing berat sehingga membuat konsentrasi terpecah dan lemas saat membawa pesawat tersebut

"Sebelum menurunkan ketinggian, Pilot in Command (PIC) dalam hal ini pilot merasa adanya gangguan kesehatan dengan indikasi pusing berat sehingga membuat konsentrasi terpecah dan lemas," katanya.

Seluruh kru yang bertugas bekerja berdasarkan prosedur dan tindakan yang tepat. Pilot mendapatkan pertolongan pertama.Penerbangan ID-6548 dengan komando kopilot (first officer) dan menginformasikan bahwa akan mendarat dalam keadaan darurat (emergency landing).

"Kondisi ini sudah sesuai tindakan operasional penerbangan dalam buku manual," tambah dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement