Senin 18 Nov 2019 13:49 WIB

Kelangkaan Solar di Jatim Dipicu Panic Buying

Semua SPBU telah normal kembali dan tidak ada masalah kelangkaan solar

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Suasana di SPBU.
Foto: Yusuf Assidiq.
Suasana di SPBU.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur, Setiadjit mengklaim, kelangkaan solar yang sempat terjadi di beberapa SPBU di wilayahnya telah teratasi. Setiadjit mengakui kelangkaan solar di beberapa SPBU karena panic buying, sehingga masyarakat membeli solar melebihi biasanya.

"Semua SPBU telah normal kembali, dan tidak ada masalah seperti Kamis (14/11). Hari ini Insya Allah sudah normal. Kasus kelangkaan dipicu dari 1 SPBU, berita menjadi muncul, dan terjadi panic buying," ujar Setiadjit di Kantor Gubernur Jatim, Surabaya, Senin (18/11).

Setiadjit mengakui, penyaluran premium maupun solar bersubsidi di 2019 telah melebihi kuota yang ada. Namun demikian, kata Setiadjit, baik Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) maupun Pertamina menjamin akan tetap memenuhi kebutuhan premium maupun solar bersubsidi bagi masyarakat. Apalagi, menjelang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

"BPH Migas dengan Pertamina sepakat melayani sesuai kebutuhan masyarakat. Jadi tidak benar kalau ada pembatasan (premium dan solar bersubsidi)" ujar Setiadjit.