REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta merayakan pucak milad ke 101 tahun. Peringatan yang diisi berbagai rangkaian kegiatan itu mengusung tema Cerahkan Umat, Raih Peradaban Utama.
Mulai dari bakti sosial, pawai taaruf, lomba-lomba dan penghargaan bagi guru, karyawan dan siswi berprestasi. Bakti sosial dilakukan berupa pemeriksaan kesehatan gratis pada Ahad (17/11) kemarin.
Menggandeng Cito, Dana Sehat Muhammadiyah, Puskesmas Ngampilan, dan UKS Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta. Sekitar 505 orang dari warga Notopraja, Suronatan, Kauman dan Ngadiwinatan ikut serta.
Pelayanan yang diberikan mulai dari cek darah, cek kolestrol sampai pengobatan gratis. Antusias masyarakat yang selalu besar menjadi motivasi madrasah terus menggelar bakti sosial setiap tahun.
Sekaligus, sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat sekitar. Lalu, ada pawai taaruf dengan rute dari Mu'allimaat ke Jl KH Ahmad Dahlan, Jl Wachid Hasyim, Tamansari, Pasar Ngasem dan kembali ke Mu'allimaat.
Pawai diikuti guru-guru, karyawan-karyawan, pamong, musyrifah dan siswi Mu’allimaat mengenakan konstum yang beragam. Ada seragam Muhammadiyah, seragam Aisyiyah, sampai pakaian-pakaian adat.
Selain itu, ada lomba foto dan stand up comedy yang menyemarakan milad tahun ini. Sebagai bentuk apresiasi, Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta memberikan berbagai penghargaan.
Baik kepada guru, karyawan maupun siswi yang berprestasi, termasuk, sembilan hadiah umroh kepada guru-guru dan karyawan-karyawan. Untuk siswa berprestasi diberikan bebas biaya SPP, pin dan sertifikat.
Direktur Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, Ustazah Agustyani Ernawati, menyampaikan rasa bangga atas prestasi-prestasi yang ada. Ia meminta siswa terus motivasi diri meningkatkan prestasi.
Ia berharap, kehadiran Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta semaikin kokoh dan meluas untuk mencerahkan. Sehingga, bisa menjadi pusat keunggulan perempuan berkemajuan.
"Karenanya, dalam proses pendidikan dikemas untuk melahirkan pemimpin-pemimpin perempuan berkemajuan yang mencerahkan sebagai pelaksana perubahan menuju peradaban utama," kata Agustyani.