Senin 18 Nov 2019 14:56 WIB

Pelaku Bom Bunuh Diri di Medan Terlibat JAD Sumut-Aceh

Polisi menemukan fakta aksi bom bunuh diri di Medan dirancang berkelompok.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Teguh Firmansyah
Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo (tengah) saat konferensi pers pengungkapan identitas pelaku ledakan bom Polrsetabes Medan, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (13/11).
Foto: Flori Sidebang.
Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo (tengah) saat konferensi pers pengungkapan identitas pelaku ledakan bom Polrsetabes Medan, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (13/11).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengungkapkan, pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan berinisial RMN berkaitan dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Sumut-Aceh. Hal itu diketahui dari hasil pemeriksaan terhadap 23 orang tersangka terkait bom tersebut. Mereka merupakan anggota JAD Sumut-Aceh pimpinan inisial Y.

"Kelompoknya semua terkait JAD, amir (pemimpin)-nya saudara Y," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (18/11).

Baca Juga

Awalnya, dari dugaan sementara, kepolisian sempat menyatakan bahwa RMN melakukan ledakan di Polrestabes Medan merupakan lone wolf (pelaku tunggal). Namun, setelah melakukan investigasi, polisi menemukan fakta bahwa aksi bom bunuh diri itu dirancang secara berkelompok.

Dalam kelompok tersebut, jelas Dedi, terdapat sejumlah peran. Mulai dari pihak yang mempersiapkan RMN sebagai pelaku bom bunuh diri, hingga pihak yang merakit bom.

Dedi mengungkapkan, dalam aksi bom bunuh diri yang dilakukan RMN, bom tersebut dirancang oleh tersangka NP dan K. Keduanya, kata dia, diketahui memang memiliki kemampuan dalam hal merakit bom.

"Bom dirakit oleh dua orang (NP dan K), dua orang itu punya kemampuan merakit bom, ransel diketahui, bagaimana dimasukkan," tutur Dedi.

Meski demikian, NP dan K meninggal saat dilakukan penangkapan karena mencoba melawan petugas dengan menggunakan senjata tajam dan air soft gun.

Di sisi lain, Dedi menjelaskan, dari 23 orang yang ditangkap dari kelompok JAD Sumut-Aceh tersebut, empat orang di antaranya diketahui langsung menyerahkan diri kepada pihak kepolisian.

Menurut Dedi, para tersangka tersebut pernah mengikuti latihan di Gunung Sibayak, Kabupaten Karo, Sumut, berbaiat kepada ISIS, hingga mengetahui rencana aksi bom bunuh diri yang dilalukan RMN.

Seperti diberitakan sebelumnya, ledakan bom terjadi di Polrestabes Medan, Sumatra Utara, Rabu (13/11) sekitar pukul 08.45 WIB. Ledakan itu diduga berasal dari aksi bom bunuh yang dilakukan oleh seorang terduga pelaku.

Akibat ledakan tersebut, terdapat enam orang yang menjadi korban luka ringan, yakni empat anggota polisi, satu pekerja harian lepas (PHL), dan satu masyarakat sipil. Tidak hanya itu, tiga kendaraan dinas milik polisi dan satu kendaraan pribadi turut mengalami kerusakan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement