Senin 18 Nov 2019 15:06 WIB

Pinera akan Pidanakan Petugas Keamanan Langgar Hak Pendemo

Demonstrasi di Cile telah menewaskan lebih dari 20 orang.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ani Nursalikah
Pengunjuk rasa melempari polisi dengan batu di Santiago, Cile, Selasa (29/10). Protes di Cile telah memasuki hari ke-12.
Foto: AP Photo/Esteban Felix
Pengunjuk rasa melempari polisi dengan batu di Santiago, Cile, Selasa (29/10). Protes di Cile telah memasuki hari ke-12.

REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO -- Presiden Cile Sebastian Pinera bersumpah akan mempidanakan pasukan keamanan yang menggunakan kekuatan berlebihan dan melanggar hak-hak pengunjuk rasa, Ahad (17/11). Selama berminggu-minggu kerusuhan kekerasan atas kebijakan ekonomi dan ketidakadilan sosial telah menewaskan lebih dari 20 orang.

Jaksa penuntut umum di Cile sedang menyelidiki lebih dari 1.000 kasus dugaan pelanggaran, mulai dari penyiksaan hingga kekerasan seksual dilakukan oleh polisi dan militer. Muncul kekhawatiran kasus tersebut akan diabaikan dan pelaku tidak akan terjerat hukum.

Baca Juga

"Tidak akan ada impunitas," kata Pinera merujuk pada istilah keadaan tidak dapat dipidana.

Pinera mengatakan, pemerintah tetap memegang teguh komitmen dan tindakan pencegahan untuk melindungi hak asasi manusia, termasuk dalam protes. Dia pun mengakui, ada beberapa kasus perintah itu dilanggar dengan menggunakan kekuatan berlebihan sehingga terjadi pelanggaran dan kejahatan.