Senin 18 Nov 2019 17:05 WIB

Buruh Bangunan Temukan Ratusan Amunisi di Manokwari

Ratusan amunisi di Manokwari itu diduga peninggalan tentara Perang Dunia II.

Penemuan amunisi (ilustrasi).
Penemuan amunisi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Sejumlah buruh bangunan di Manokwari, Papua Barat menemukan ratusan amunisi artileri diduga peninggalan tentara pada Perang Dunia II. Amunisi tersebut terkubur di dalam tanah dan saat ini sudah diamankan Markas Satbrimob Polda Papua Barat.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Barat AKBP Mathias Krey mengutarakan, selain amunisi, para pekerja bersama Tim Gegana juga menemukan detonator, selongsong, dan proyektil. "Secara keseluruhan, amunisi 226 buah detonator 226 buah, selongsong sebanyak 10 buah dan proyektil ada 1. Semua sudah kami amankan agar tidak membahayakan warga, karena biasanya masih aktif," kata Krey, Senin (18/11).

Baca Juga

Senjata sisa-sisa perang tersebut ditemukan di Kampung Mestip, Arfai Gunung, saat para pekerja melakukan penggalian untuk septic tank. Pertama kali amunisi itu ditemukan oleh Dominus Weya bersama enam orang teman menggali septic tank di lokasi tersebut. Amunisi artileri itu berukuran panjang 56 cm serta diameter 2,5 inci.

Dari penemuan tersebut, seorang tukang Abdul Said berinisiatif menyampaikan informasi kepada polisi. "Dari laporan itu, anggota Brimob dan Propam Polda dan Sabhara datang untuk mengamankan TKP. Selanjutnya tim Gegana pun tiba di lokasi," kata Kabid Humas.

Semula, para pekerja bangunan ini hanya menemukan 59 buah. Saat tim Gegana tiba, penggalian teruskan hingga memperoleh amunisi, detonator, selongsong serta proyektil yang mencapai ratusan. "Penggalian sampai malam pukul 19.56 Wita, tim Gegana berhasil mengangkat amunisi artileri sebanyak 88 buah. Pukul 21.29 Wita kembali melanjutkan penggalian dan pada 23.10 Wita Tim kembali mengangkat seluruh amunisi yang tertanam sekitar 79 buah bersama sejumlah detonator," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement