Senin 18 Nov 2019 19:12 WIB

Ribuan Pekerja Pertamina Berbagi Pengetahuan dengan Murid SD

PEN 2019 diselenggarakan di 18 kota yang tersebar di seluruh Indonesia.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Suasana kegiatan belajar dalam program Pertamina Energi Negeri (PEN) 2019, oleh karyawan Pertamina MOR IV di SLB Boyolali, Senin (18/11). Selain di SLB Boyolali, kegiatan ini juga digelar masing- masing di SDN Kalibanteng Kidul 01, MI Gogik dan MI Muhammadiyah Ngaliyan.
Foto: Dok.Pertamina MOR IV
Suasana kegiatan belajar dalam program Pertamina Energi Negeri (PEN) 2019, oleh karyawan Pertamina MOR IV di SLB Boyolali, Senin (18/11). Selain di SLB Boyolali, kegiatan ini juga digelar masing- masing di SDN Kalibanteng Kidul 01, MI Gogik dan MI Muhammadiyah Ngaliyan.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ribuan pekerja Pertamina kembali menyelenggarakan kegiatan Pertamina Energi Negeri (PEN) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Tahun ini adalah kali keempat PEN diselenggarakan dan berhasil menarik minat pekerja Pertamina untuk menjadi relawan pengajar. Kegiatan ini merupakan wujud konkrit keterlibatan pekerja dalam kegiatan pendidikan serta sosial.

Tak terkecuali bagi para pekerja yang berada di wilayah kerja PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) IV Jawa Tengah dan DIY.

“Di wilayah kerja MOR IV, PEN diselenggarakan di tiga sekolah dasar (SD) di wilayah Semarang dan satu sekolah luar biasa (SLB) di Boyolali,” ungkap General Manager Pertamina MOR IV, Iin Febrian, Senin (18/11).

Ia mengatakan, kegiatan sukarela ini diinisiasi oleh para pekerja muda Pertamina yang tergabung dalam Culture Change Agent (CCA). Mereka yang terlibat dalam kegiatan meliputi relawan pengajar, dokumentator dan fasilitator.

Tidak hanya meluangkan waktu satu hari untuk berkegiatan sosial, namun juga secara mandiri menyiapkan rencana kegiatan mengajar, perlengkapan dan biaya yang mungkin timbul dari kegiatan tersebut.

Para relawan lainnya juga tersebar dan mengajar di SDN Kalibanteng Kidul 01, MI Gogik dan MI Muhammadiyah Ngaliyan. “Sekolah-sekolah ini dipilih karena lokasinya berada di area operasional kami,” ungkapnya.

Selain itu, kata Iim, sekolah yang dipilih saat ini adalah sekolah yang belum pernah menjadi sasaran kegiatan PEN. Harapannya, kegiatan yang sederhana ini dapat memberikan motivasi dan semangat kepada murid.

“Sehingga, mereka kelak dapat menjadi generasi penerus kepemimpinan bangsa, ‘energi’ penggerak bangsa sekaligus membawa perubahan Indonesi menjadi lebih maju di masa yang akan datang,” kata Iin.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Pertamina melalui Program Bina Lingkungan juga turut memberikan bantuan renovasi dan beberapa sarana penunjang belajar untuk sejumlah sekolah.

Hal ini didasarkan pada semangat belajar yang luar biasa dari para murid dan guru, meski dengan keterbatasan fasilitas sarana penunjang belajar. Hal ini membuat Pertamina tergerak untuk ikut mendukung semangat mereka mengejar cita- cita dengan memberikan bantuan berbagai penunjang belajar.

Total bantuan yang diberikan kepada empat sekolah tersebut senilai Rp 190 juta. “Semoga bantuan ini dapat menambah semangat mereka untuk menuntut ilmu,” ungkap Unit Manager Comm & CSR MOR IV, Anna Yudhiastuti.

Ia menambahkan, PEN 2019 diselenggarakan secara serentak di 18 kota yang tersebar di seluruh Indonesia dengan melibakan tak kurang 1.155 relawan yang terdiri dari Relawan pengajar dan Relawan panitia yang merupakan para pekerja Pertamina dari seluruh wilayah kerja.

Pada penyelenggaraan kali ini, para relawan akan mengajar secara sukarela selama sehari di 50 Sekolah Dasar atau setara Sekolah Dasar, yang terdiri dari 39 Sekolah Dasar dan 11 sekolah informal ataupun sekolah untuk anak berkebutuhan khusus.

Adapun 11 sekolah berkebutuhan khusus diantaranya adalah Yayasan Anak Kanker, Pondok Pesantren Metal untuk anak-anak terlantar, SD di Kampung Narkoba, Sekolah untuk anak-anak korban kekerasan rumah tangga.

Selain itu juga sekolah apung suku anak dalam, Sekolah Luar Biasa (SLB), Yayasan Biruku untuk pembinaan anak autis serta Program Dreamable untuk Anak Berkebutuhan Khusus.

Pertamina Energi Negeri juga menjangkau sekolah-sekolah yang terletak di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T), dimana melalui jangkauan ini Pertamina dapat ikut andil dalam meningkatkan inklusivitas pendidikan di Indonesia.

PEN tahun ini mengusung tema ‘Menjadi Energi Penggerak Masa Depan Bangsa’ serta dengan slogan ‘Aktif, Kreatif dan inspiratif’. Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi langsung Pertamina kepada masyarakat dalam dunia pendidikan.

“Para pengajar akan pula berbagi pengetahuan dan pengalaman bekerja mereka dengan materi yang menarik serta menyenangkan,” kata Anna.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement