REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Konsulat Jenderal RI di Hong Kong memastikan warga negara Indonesia (WNI) yang menetap di kota itu dalam keadaan aman. "Hong Kong memanas hanya di wilayah-wilayah tertentu. Di wilayah lain masih sangat aman dan kondusif. Aktivitas juga masih berjalan normal. Kami pastikan WNI kita dalam keadaan aman," kata Konsul Jenderal RI untuk Hong Kong Ricky Suhendar kepada Antara di Beijing, China, Senin malam (18/11).
Menurut dia, demonstrasi beberapa hari terakhir ini terpusat di kampus-kampus perguruan tinggi di Hong Kong. "Mengingat perkuliahan sudah dihentikan hingga akhir semester, maka mahasiswa Indonesia memutuskan pulang ke Tanah Air," ujarnya.
Beberapa orang mahasiswa yang masih berada di Hong Kong tidak tinggal di dalam kampus. Ia juga memastikan mereka dalam kondisi aman.
Sementara itu, dua perguruan tinggi, pada Senin, mengeluarkan larangan kepada orang yang tidak berkepentingan memasuki areal kampusnya kecuali staf dan pelajar.
Kebijakan tersebut diambil oleh Hong Kong University dan Baptist University setelah kampus Polytechnic University Hong Kong berubah menjadi ajang pertempuran jarak dekat antara pengunjuk rasa dan polisi, Ahad (17/11), seperti diberitakan South China Morning Post.
Beberapa hari sebelumnya, kampus China University di kawasan perbukitan Shatin juga mengalami hal serupa. Ratusan pengunjuk rasa yang mengenakan masker dan polisi masih terjebak di dalam kampus Universitas Hong Kong dalam bentrokan selama lebih dari 24 jam. Para pengunjuk rasa juga masih bertahan di dalam kampus Polytechnic University Hong Kong di kawasan Hung Hom, meskipun sudah berkali-kali diberi peringatan oleh polisi.