Maskapai milik pemerintah Australia, Qantas, membela awak kabinnya dan meminta vokalis Black Eyed Peas will.i.am untuk menghapus tweet-nya yang menyebut pramugari Qantas bersikap rasis dalam penerbangan dari Brisbane ke Sydney.
Will.i.am Tuding Pramugari Qantas Rasis:
- will.i.am ditemui polisi di Bandara Sydney pasca terlibat konfrontasi dengan pramugari Qantas
- Penyanyi Rapper itu menuduh pramugari Qantas bersikap terlalu agresif dan tidak sopan dalam penerbangan dari Brisbane
- Qantas dan Asosiasi Awak Kabin Australia mendukung pramugari itu dengan mengatakan bahwa dia hanya melakukan pekerjaannya
Rapper Amerika Serikat itu terlibat adu mulut dengan seorang pramugari, yang diklaim telah bersikap "terlalu agresif" dan "sangat tidak sopan" kepadanya lantaran dia tidak bisa mendengar instruksinya karena dia sedang menggunakan headphone dengan peredam bising miliknya.
Will.i.am kemudian ditemui polisi di Bandara Sydney pada hari Sabtu (16/11/2019) setelah kejadian itu.
"Saya minta maaf untuk mengatakan bahwa saya dan rombongan telah mengalami layanan yang buruk dalam penerbangan dengan Maskapai Qantas karena seorang pramugari yang bersikap terlalu agresif, Saya tidak ingin meyakini dia rasis. Tapi dia jelas telah mengarahkan semua kekesalannya hanya kepada orang-orang berkulit berwarna," ungkap Will.I.am dalam cuitan di akun twitternya.
Namun Qantas menggambarkan insiden itu sebagai suatu kesalahpahaman. "Kami sepenuhnya mendukung kru kami dan pekerjaan hebat yang mereka lakukan dalam memastikan keselamatan semua yang ada di kapal," kata perusahaan itu dalam sebuah memo kepada staf pada hari Senin (18/11/2019).
Qantas juga menolak tuduhan bahwa insiden itu ada hubungannya dengan ras. "Ada kesalahpahaman di dalam penerbangan kami tersebut, yang tampaknya telah diperburuk oleh Will.i.am yang memakai headphone peredam bising dan tidak bisa mendengar instruksi dari kru," kata seorang jurubicara dalam sebuah pernyataan.
"Kami akan menindaklanjuti insiden ini dengan will.i.am dan berharap dia sukses selama menjalani sisa turnya."
'Diserang karena hanya melakukan pekerjaannya'
Asosiasi Pramugari Penerbangan Australia (FAAA) mengatakan pihaknya kecewa dengan reaksi will.i.am dan penyebutan nama pramugari yang terlibat dalam insiden itu di media sosial.
Sekretaris FAAA Teri O'Toole mengatakan kepada surat kabar Australia bahwa itu adalah bagian penting dari pekerjaan awak kabin untuk mengeluarkan petunjuk keselamatan dan memastikan arah tersebut diikuti.
Polisi Federal Australia sempat naik ke pesawat saat tiba di Sydney dan berbicara dengan awak dan penumpang, termasuk will.i.am, tetapi tidak ada tindakan lebih lanjut yang diambil. "AFP menganggap masalah ini selesai," kata seorang juru bicara.
Dalam tweet berikutnya, rapper Will.i.am menggunakan tagar #racistflightattendant, menyebutkan nama pramugari itu dan berbagi gambar dirinya dan seorang petugas Polisi Federal Australia.
"@ Qantas #RacistFlightattendant Anda tidak sopan & membawanya ke tingkat selanjutnya dengan melaporkan saya ke polisi. Untung penumpang lain bersaksi bahwa DIA telah bersikap di luar kendali, polisi akhirnya melepaskan saya. Bayangkan jika polisi itu juga bersikap agresif seperti [pramugari] itu, "tulisnya.
Penumpang lain di dalam pesawat itu juga turut mengunggah cuitan ke Twitter mendukung akun rapper Will.i.am.
will.i.am berada di Australia dengan Black Eyed Peas sebagai bagian dari tur dunia band tersebut tahun 2019-2020 dan tampil di Homebush pada Sabtu (16/11/2019) malam.
ABC/AAP
Diterbitkan ulang dari artikel berbahasa Inggris disini.