REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Wahyu Sakti Trenggono menemui Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir untuk membahas BUMN industri strategis. Pemerintah optimistis Indonesia akan memiliki industri pertahanan (indhan) nasional yang kuat di masa mendatang.
"Wamenhan hadir di BUMN dan bertemu dengan Menteri BUMN untuk membicarakan issue industri strategis terkait dua kementerian, Pindad, PT PAL, dan lain-lain," ujar Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Senin (18/11).
Sementara itu Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menyampaikan bahwa kunjungan Wamenhan ke Kementerian BUMN kemungkinan untuk membahas tentang BUMN industri pertahanan.
Dia juga mengatakan bahwa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga sangat peduli terhadap industri pertahanan.
"Menhan Prabowo Subianto juga sangat peduli terhadap industri pertahanan, jadi pembahasan pada Senin malam (18/11) ini tidak akan jauh dari hal tersebut," kata Arya.
Wamenhan Wahyu Sakti Trenggono berkunjung ke Kementerian BUMN pada Senin (18/11) malam. Dengan mengenakan batik berwarna cokelat, Wamenhan tiba pukul 18.20 WIB dan langsung bergegas memasuki gedung Kementerian BUMN.
Sebelumnya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan sangat optimis Indonesia akan memiliki industri pertahanan (indhan) nasional yang kuat di masa mendatang. Menurut dia, saat ini industri pertahanan nasional telah mampu membuat propelan, bahan baku untuk membuat peluru dan roket.
Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan industri strategis Indonesia perlu mengembangkan sistem pertahanan siber. Menurut Wamenhan, pemerintah akan mendorong perkembangan industri strategis dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan pertahanan.
Pemerintah akan memesan kebutuhan-kebutuhan di sektor pertahanan kepada industri strategis dalam negeri.