Selasa 19 Nov 2019 05:46 WIB

Aturan Uji Coba Distribusi Biodiesel B30 Diterbitkan

Penerapan biodiesel B30 akan dimulai pada awal tahun depan.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Petugas menunjukkan sampel bahan bakar B30 saat peluncuran uji jalan Penggunaan Bahan Bakar B30 untuk kendaraan bermesin diesel di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (13/6). Uji jalan kendaraan berbahan bakar campuran biodiesel 30 persen pada bahan bakar solar atau B30 dengan menempuh jarak 40 ribu dan 50 ribu kilometer tersebut bertujuan untuk mempromosikan kepada masyarakat bahwa penggunaan bahan bakar itu tidak akan meyebabkan performa dan akselerasi kendaraan turun.
Foto: Prayogi/Republika.
Petugas menunjukkan sampel bahan bakar B30 saat peluncuran uji jalan Penggunaan Bahan Bakar B30 untuk kendaraan bermesin diesel di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (13/6). Uji jalan kendaraan berbahan bakar campuran biodiesel 30 persen pada bahan bakar solar atau B30 dengan menempuh jarak 40 ribu dan 50 ribu kilometer tersebut bertujuan untuk mempromosikan kepada masyarakat bahwa penggunaan bahan bakar itu tidak akan meyebabkan performa dan akselerasi kendaraan turun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil uji coba penggunaan B30 (campuran 30 persen biodiesel pada minyak solar) pada kendaraan bermesin diesel menunjukkan tidak adanya perbedaan signifikan pada kinerja mesin kendaraan. Karena itu, pemerintah akan segera melakukan uji coba pendistribusian bahan bakar B30 untuk melihat kesiapan jalur distribusi dan kualitas bahan bakunya.

Pemerintah telah menerbitkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Kepmen ESDM) Nomor 227 K/10/MEM/2019 tentang Pelaksanaan Uji Coba Pencampuran Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel 30 persen (B30) ke Dalam Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Solar Periode 2019. Payung hukum kebijakan tersebut diteken Menteri ESDM Arifin Tasrif pada 15 November 2019.

Baca Juga

"Dikeluarkannya Kepmen ESDM terkait B30 ini sebagai persiapan pelaksanaan B30 di awal tahun 2020. Dengan adanya trial ini mudah-mudahan nanti kita bisa melihat bagaimana agar implementasinya berjalan lancar di tahun 2020 nanti," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Publik Kementerian ESDM, Agung Pribadi, Senin (18/11).

Dengan dikeluarkannya Kepmen ini diharapkan persiapan pendistribusian B30 akan menjadi lebih baik. Selain itu, penggunaan B30 akan menambah penghematan devisa negara dari berkurangnya impor solar sekitar 10 persen sebagai tambahan dari program sebelumnya B20.

"Kita juga berharap dapat segera menakar angka subsidi solar yang akan berkurang dengan digunakannya B30 ke depannya. Dengan dilakukannya uji coba ini akan berkurang sekitar 10 persen," ujar Agung.

Percobaan pendistribusian B30 sebagai bahan bakar akan mulai dilaksanakan di delapan wilayah distribusi yaitu, Terminal BBM (TBBM) Rewulu, TBBM Medan, TBBM Balikpapan, TBBM Plumpang, TBBM Kasim, TBBM Plaju, TBBM Panjang dan TBBM Boyolali Jawa tengah. Dengan dimulainya percobaan pendistribusian B30 ini, pemerintah memperkirakan akan terdapat penambahan bahan bakar nabati yang terserap sekitar 72.000 liter biodiesel hingga akhir uji coba. Adapun untuk mandatori B20 dialokasikan sekitar 6,6 juta KL biodiesel hingga akhir tahun 2019.

Peningkatan pemanfaatan biodiesel sebagai salah satu energi baru terbarukan (EBT) melalui implementasi B30 merupakan arahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam upaya untuk menekan defisit. Presiden menekankan kembali mengenai langkah-langkah peningkatan produksi minyak di dalam negeri yang harus dilakukan untuk mendukung kebijakan di dalam negeri sekaligus mengurangi impor bahan bakar minyak.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement