Selasa 19 Nov 2019 10:31 WIB

Indonesia-Cina Teken Kerja Sama Impor

Kerja sama impor antara pengusaha Indonesia-Cina bernilai Rp 35,1 triliun.

Red: Friska Yolanda
Aktivitas ekspor impor
Foto: Republika/Prayogi
Aktivitas ekspor impor

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Beberapa pengusaha Cina menandatangani kesepakatan kontrak impor senilai 2,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 35,1 triliun dengan mitra mereka dari Indonesia. Di luar itu, terdapat pula kontrak produk lain seperti elektronik dan pertambangan.

Penandatanganan yang dilakukan di sela-sela Pameran Impor Internasional China (CIIE) ke-2 di Shanghai itu lebih banyak untuk kontrak impor komoditas batu bara. "Kontrak itu didapat dari Indonesia-China Business Forum dan China Coal Import Summit," kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun di Beijing, Selasa (19/11).

Djauhari mengatakan, ada beberapa kontrak-kontrak produk lain, seperti elektronik, pertanian, makanan, minuman, bijih plastik, dan pertambangan di Paviliun Indonesia di ajang CIIE yang dibuka mulai 5 November lalu. "Produk sarang burung walet, bijih plastik daur ulang, 'oleochemical', batu bara, dan produk makanan lainnya menjadi bukti nyata bahwa produk Indonesia sangat disukai dan laku di pasar Tiongkok," katanya.

Sebelumnya dari ajang Pameran Perdagangan Indonesia (TEI) ke-34 pada 16-20 Oktober 2019, Indonesia berhasil membawa 312 pengusaha asal China. Ajang tersebut menghasilkan 16 kesepakatan dagang dan investasi antara perusahaan Indonesia dan China dengan nilai investasi sebesar 2,68 miliar dolar AS atau sekitar Rp 37,7 triliun.