REPUBLIKA.CO.ID, KAJEN -- Pemerintah Kabupaten Pekalongan menyiapkan 20 Puskesmas untuk memberikan pelayanan tes IVA (Visual Asam Asetat). Tes IVA ini untuk meminimalkan kasus kanker serviks dan payudara di kalangan usia subur.
''Dengan semakin banyaknya puskesmas yang bisa melayani tes IVA, maka para ibu hamil bisa lebih dekat untuk melakukan pencegahan penyakit kanker serviks atau payudara,'' ucap Bupati Asip Kholbihi, Selasa (19/11).
Dia menyebutkan, hingga awal tahun 2019 ini, di Kabupaten Pekalongan baru ada 13 puskesmas yang bisa melayani tes IVA. Namun pada akhir tahun 2019, ditargetkan ada 20 puskesmas yang sudah bisa melayani tes yang sama.
''Dengan demikian, hampir seluruh puskesmas di Kabupaten Pekalongan sudah menyediakan pelayanan IVA tes. Sisanya, akan kita usulkan dalam anggaran tahun 2020 sehingga seluruh puskesmas sudah benar-benar bisa melayani tes IV,'' ucap dia.
Bupati menyebutkan, masalah kanker serviks di kalangan ibu usia subur masih menjadi persoalan utama. Mengutip data yang ada, kasus kanker serviks dan payudara menjadi 50 persen penyebab kematian ibu.
Untuk itu, Bupati menekankan pentingnya ibu hamil tes IVA secara rutin. Dengan tes IVA, maka kemungkinan ibu usia subur mengalami kanker serviks bisa dideteksi lebih dini.
''Dari data tahun 2016-2019, ada sekitar 140.124 wanita usia subur di Kabupaten Pekalongan. Namun dari jumlah tersebut, baru sekitar 60 ribu atau 50 persen ibu usia subur yang rutin melakukan tes IVA dan pemeriksaan payudara,'' kata dia.
Dengan adanya layanan tes IVA di seluruh puskesmas, Bupati berharap jumlah ibu yang rutin memeriksakan diri dengan tes IVA, bisa ditingkatkan lebih tinggi lagi.
Untuk itu, Bupati juga menyatakan, kegiatan sosialiasi untuk meningkatkan kesadaran ibu usia subur melakukan tes IVA, akan terus dilakukan. Antara lain melalui kegiatan diskusi 'Goreng Ceker' (Ngopi Bareng Cegah Kanker), 'Genmasiv (Gerakan Masyarakat Kesesi Dukung IVA Tes) dan kegiatan lainnya.
''Secara struktural, Pemkab akan terus berupaya meningkatkan pelayanan di setiap Puskesmas. Namun di masyarakat juga harus ada kesadaran kolektif mengenai pentingnya tes IVA. Kalau hanya pemerintah saja, program ini tidak bisa selesai,'' katanya.