REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA— Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur memrioritaskan guru agama pada penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2019 dengan jumlah mencapai 1.133 formasi.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Hudiyono, di Surabaya, Selasa (19/11), mengatakan guru agama paling banyak dibuka formasinya karena tidak bisa digantikan dengan guru pelajaran lain.
"Kementerian Agama juga tidak menyalurkan guru agama di sekolah yang berada di naungan Kemendikbud, karena pasokan guru agama dari Kemenag disalurkan ke madrasah," ujarnya.
Meskipun diangkat Kemendikbud, kata dia, nantinya guru agama juga akan disertifikasi oleh Kemenag untuk memastikan kualitasnya.
Mengenai teknis penyaluran CPNS di lingkungan Dinas Pendidikan Jatim, Hudiyono menjelaskan penyebarannya akan dilakukan menyesuaikan kebutuhan sekolah.
"Diprioritaskan yang tidak ada PNS dan yang memiliki kekurangan guru paling banyak," ucap Kepala Biro Kesejahteraan Sosial Pemprov Jatim tersebut.
Sementara itu Kepala SMAN 2 Surabaya, Tatik Kustini, mengatakan pihaknya merasakan kekurangan guru karena sejumlah pelajaran prioritas saat ini juga membutuhkan guru PNS.
"Kebutuhan guru di SMAN 2 Surabaya yang mendesak untuk mata pelajaran penjasorkes, agama, fisika, kimia, matematika dan sejarah," katanya.
Kekurangan guru ini, lanjut dia, rata-rata satu guru di tiap pelajaran karena guru PNS yang sebelumnya menjadi pengampu pada pelajaran telah pensiun dan pindah tugas sebagai pengawas.