Rabu 20 Nov 2019 05:47 WIB

Demonstran Cile akan Tetap di Jalan Hingga Tuntutan Dipenuhi

Demonstrasi di Cile berlangsung setiap hari sejak satu bulan terakhir.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ani Nursalikah
Pengunjuk rasa antipemerintah bentrok dengan polisi di Santiago, Cile, Senin (18/11).
Foto: AP Photo/Esteban Felix
Pengunjuk rasa antipemerintah bentrok dengan polisi di Santiago, Cile, Senin (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO -- Gelombang protes masih terjadi di Cile. Aksi demonstrasi yang dilakukan warga Cile di kota-kota besar di seluruh negara itu pada Senin lalu menandai satu bulan sejak serangkaian aksi protes terjadi di negara itu.

Pengunjuk rasa berjanji tetap berada di jalanan sampai pemerintah memenuhi tuntutan khusus untuk perubahan sistemik dan kondisi sosial yang lebih baik. Protes berawal pada pertengahan Oktober ketika siswa sekolah menengah di ibu kota Santiago memprotes kenaikan tarif kereta metro.

Baca Juga

Sejak saat itu, demonstrasi mulai menjamur. Tuntutan utama dari pengunjuk rasa salah satunya juga memastikan ada majelis konstitusi, pensiun yang lebih tinggi, upah perawatan kesehatan yang terjangkau dan pendidikan.

"Cile dianggap sebagai oasis Amerika Latin tetapi kenyataannya tidak pernah ada," kata mahasiswa hukum Akemi Matsubara (21 tahun) dikutip dari Aljazirah, Selasa (19/11).

Demonstrasi berlanjut setiap hari dan beberapa telah menyaingi mobilisasi pada akhir 1980-an melawan kediktatoran Jenderal Augusto Pinochet. Ribuan orang terbunuh dan secara paksa menghilang karena alasan politik selama pemerintahan Pinochet pada 1973-1990.

"Kami mengalami warisan kediktatoran tetapi kami tidak hidup melalui transisi. Kami belum pernah melihat yang seperti ini," kata Matsubara ketika berpartisipasi dalam pendudukan gedung universitas di Antofagasta.

Pada Ahad malam, Presiden Sebastian Pinera mengatakan pemerintah telah mendengarkan tuntutan warga Cile. Pemerintah mengaku bersedia mempertimbangkan untuk meningkatkan pensiun lebih dari 20 persen.

"Kami sadar tindakan yang telah kami umumkan dan akan umumkan tidak akan menyelesaikan semua masalah dengan segera," ujar Pinera.

Pinera juga mengutuk kekerasan dan mengatakan tidak akan ada impunitas bagi pelaku. Dia mengucapkan terima kasih kepada pasukan militer dan polisi.

"Dalam beberapa kasus, protokol tidak dihormati. Ada penggunaan kekuatan yang berlebihan. Penyalahgunaan kejahatan dilakukan," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement