Rabu 20 Nov 2019 08:00 WIB

Jalan Tol Beroperasi, Arus Kendaraan di Jalinsum Mulai Sepi

Kendaraan lintas Sumatra lebih memilih masuk jalan tol dibanding jalan lintas.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Nur Aini
 Suasana di Jalinsum Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung (ilustrasi).
Foto: Antara/M Tohamaksun
Suasana di Jalinsum Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Arus kendaraan yang melintas di Jalan Lintas Sumatra (Jalinsum) mulai sepi, pascaberoperasinya Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) ruas Terbanggi Besar – Pematang Pangggang – Kayuagung (Tepeka). Kendaraan lintas Sumatra lebih memilih masuk jalan tol dibandingkan jalan lintas, selain cepat juga bebas hambatan.

Berdasarkan pemantauan Republika.co.id di ruas jalinsum Tegineneng (Pesawaran) hingga Tarahan (Lampung Selatan), kendaraan pribadi, mobil boks, bus penumpang, mobil travel, dan truk barang mulai lengang. Biasanya arus kendaraan tampak padat di Panjang, Bundaran Tugu Raden Intan II Rajabasa, Natar, dan Tegineneng. Sejak JTTS ruas Terbanggi Besar diresmikan presiden pada Jumat (15/11), kendaraan lintas sumatra memilih jalan tol dibandingkan jalan lintas.

Jalinsum ruas Jalan Soekarno-Hatta (bypass) dalam Kota Bandar Lampung mulai dari Panjang hingga Bundaran Tugu Raden Intan II Rajabasa tampak lengang. Biasanya, kemacetan terjadi pada perempatan jalan yang belum tersedan jembatan layang pada jam sekolah atau kantor pagi dan petang.

Menurut Tisnanta, warga Kota Bandar Lampung, jalan tol beroperasi dari Pelabuhan Bakauheni hingga Terbanggi Besar (Bakter) dan dilanjutkan dari Terbanggi Besar – Pematang Panggang hingga Kayuagung (Tepeka), membuat kendaraan yang turun dari kapal di dermaga Pelabuhan Bakauheni masuk jalan tol menuju kota-kota di Sumatra.