REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyiapkan anggaran sebesar Rp 3,7 triliun guna mengembangkan sektor IT dan digital pada tahun depan. Anggaran ini naik tiga persen dibandingkan pada tahun ini.
Direktur Teknologi Informasi dan Operasional BRI Indra Utoyo mengatakan pengembangan sektor IT dan digital untuk meningkatkan layanan nasabah perseroan.
“Capex tahun depan itu hampir mirip, kitakan menjaga level healty atau hanya naik 3 hingga 4 persen saya rasa dijaga dilevel Rp 3,7 triliun paling tumbuh sedikit,” ujarnya kepada wartawan pada pekan ini.
Menurutnya fokus pengembangan IT pada tahun depan bertumpu pada platform digital banking, big data analytics, serta infrastruktur penunjang layanan bagi nasabah. Sekaligus layanan keamanan data bagi para nasabah dan kolaborasi dengan perusahaan financial technology (fintech).
“Kami memasang nilai investasi awal melalui BRI Ventures untuk mengembangkan startup fintech terpilih bisa mencapai 250 juta dolar AS,” jelasnya.
Indra menambahkan perseroan melalui BRI Institute telah bekerja sama dengan MIT (Massachusetts Institute of Technology) dan Asosiasi FinTech Indonesia (AFTECH) terkait pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan yang berbasis teknologi.
Menurutnya dalam beberapa tahun terakhir, teknologi berkembang sangat pesat dan tantangan ekonomi dunia berubah sangat cepat. Hal tersebut berdampak pada peningkatan sumber daya manusia dengan keterampilan dan pengetahuan yang mampu menghadapi perubahan dan perkembangan tersebut.
“Oleh karena itu dibutuhkan lembaga pendidikan yang sejalan dengan perkembangan teknologi dan sosial ekonomi yang terjadi,” kata Indra.
Ke depan, melalui kerja sama tersebut akan memperkuat keberadaan BRI Institute sebagai FinTech University ditengah perkembangan teknologi dan tantangan ekonomi global. Adapun kerja sama ini turut memperkenalkan inovasi fintech kepada generasi muda agar ikut serta membangun perekonomian digital di Indonesia.