REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemerintah Rusia menyatakan siap memfasilitasi pembentukan zona bebas senjata pemusnah massal di Timur Tengah. "Kami ingin menegaskan peserta dalam konferensi dapat mengandalkan dukungan Rusia yang merupakan salah satu dari tiga penulis bersama resolusi 1995 (tentang penciptaan zona bebas senjata pemusnah massal) dan sepenuhnya memahami perannya dalam memfasilitasi proses ini," kata perwakilan tetap Rusia untuk organisasi internasional di Wina Mikhail Ulyanov saat menghadiri konferensi PBB pada Selasa (19/11), dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.
Dia mengaku menyesalkan absennya Amerika Serikat (AS) dan Israel dalam konferensi tersebut. Menurutnya, pendekatan Washington dalam konteks ini membingungkan.
"Karena mereka (AS) tidak melakukan upaya memenuhi kewajiban mereka sebagai salah satu penulis bersama resolusi 1995 tentang Timur Tengah, serta kewajiban yang mengikuti dari keputusan Konferensi Tinjauan Perjanjian Non-Proliferasi dari 2010," ujar Ulyanov.
Konferensi yang diadakan di Wina untuk membahas pembentukan zona bebas senjata pemusnah massal di Timur Tengah merupakan sesi pertama. Ulyanov berpendapat, dokumen final singkat diperlukan untuk mengirim sinyal pada masyarakat internasional bahwa peserta konferensi puas dengan sesi perdana dan berniat melanjutkan kerja sama.
"Akan bermanfaat membuat sketsa di dokumen akhir ide-ide tentang bagaimana proses akan berkembang di masa mendatang," kata Ulyanov.