Rabu 20 Nov 2019 16:00 WIB

Warga Pulau Seribu Kini Bisa Nikmati Air Bersih dari Laut

Warga Pulau Seribu sudah bisa menikmati air konsumsi yang bersumber dari air laut.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Gerbang dengan patung penyu di Pulau Kelapa Dua, Kepulauan Seribu.
Foto: Republika/Erik PP
Gerbang dengan patung penyu di Pulau Kelapa Dua, Kepulauan Seribu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga yang tinggal di Pulau Kelapa Dua, Pulau Panggang, Pulau Pramuka dan Pulau Payung, Kepulauan Seribu kini sudah tidak tergantung lagi pada pengiriman air baku dari luar pulau. Warga sudah bisa menikmati air bersih konsumsi yang bersumber dari air laut.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) menghadirkan sistem penyediaan air minum (SPAM) dengan teknologi SWRO (Sea Water Reverse Osmosis). Kepala Dinas SDA Juaini mengatakan selama ini pemenuhan air bersih untuk warga Kepulauan Seribu terkendala pendistribusian yang sulit dari satu pulau ke pulau lain.

"Setelah dilakukan kajian dan perencanaan, maka Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta menghadirkan program pengadaan air minum dengan teknologi sistem SWRO, yaitu memanfaatkan ait laut sebagai sumber air baku yang selalu terjamin kuantitasnya untuk dijadikan air minum dan air bersih untuk warga di Kepulauan Seribu," ujar Juaini di Pulau Payung, Rabu (20/11).

Instalasi Pengolahan Air (IPA) dengan teknologi osmosi ini, menyaring kadar garam air laut dengan membran sehingga menghasilkan air yang tak hanya tawar, tetapi layak konsumsi. Juaini menambahkan ada empat IPA SWRO di Kepulauan Seribu yang pembangunannya sudah dimulai sejak 2017 dan 2018, dan kini siap digunakan.

Pertama, sambung dia, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Pulau Kelapa Dua, dengan kapasitas SWRO 0,25 liter per detik, dan telah melayani 111 sambungan rumah. Kemudian, SPAM di Pulau Panggang dengan kapasitas 3 liter per detik, dan telah melayani 1184 sambungan rumah. Ketiga, SPAM di Pulau Pramuka dengan kapasitas 1,5 liter per detik dan melayani 654 sambungan rumah.

"Dan yang sekarang baru kita resmikan lagi adalah SPAM di Pulau Payung dengan kapasitas 0,25 liter per detik dan telah melayani 49 sambungan rumah," jelas Juaini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement