REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Mantan bos Inter Milan, Massimo Moratti, turut bahagia setelah Jose Mourinho kembali menangani salah satu klub besar, Tottenham Hotspur. Meski begitu, ia mengklaim impian semua orang adalah melihat the Special One berada di kursi pelatih i Nerazzurri.
Mourinho didapuk menjadi juru taktik Tottenham setelah pihak klub secara resmi memecat Mauricio Pochettino pada Rabu (20/11) dini hari WIB. Dalam kesepakatan itu, pelatih asal Portugal diikat kontrak hingga 2022/2023 dan menerima gaji sebesar 13 juta pounds alias Rp 236 miliar per musim.
Mendengar kabar bahagia itu, Moratti angkat bicara. Ia menilai the Lillywhites telah mengambil keputusan yang tepat menunjuk Mourinho sebagai juru racik bagi Harry Kane dkk.
"Saya sangat bahagia untuknya dan saya juga senang untuk Tottenham, yang membuat pilihan bagus, tanpa mengurangi rasa hormat kepada Pochettino," ujar Moratti kepada Tuttomercatoweb disadur Football Italia, Rabu (20/11).
Mourinho merupakan salah satu pelatih berbakat yang telah menyabet 25 trofi. Ia juga telah menangani banyak klub besar Eropa semacam FC Porto, Chelsea, Inter Milan, Real Madrid, dan Manchester United (MU).
Pelatih yang telah menginjak usia 56 tahun ini mampu menjadi salah satu dari tiga pelatih yang berhasil meraih trofi Liga Champions sebanyak dua kali dengan dua klub berbeda.
Praktis, target Spurs untuk berlabuh kepangkuan Mou yakni agar ia mampu menghapus puasa gelar juara Tottenham sejak terakhir kali memenangkan Piala Liga 2007/2008.
"Mourinho memiliki segala yang diperlukan untuk melakukannya dengan sangat baik di London (Tottenham). Mungkin dia menepi dari pekerjaannya begitu lama karena itu adalah keputusannya untuk menunggu apa yang paling memotivasi dirinya," sambung Moratti.
Sebelum resmi menjabat sebagai pelatih Tottenham, Mourinho memang santer dikaitkan dengan kembalinya ke Serie A Liga Italia bersama Inter Milan musim panas kemarin. Akan tetapi, pada akhirnya kubu La Beneamata justru mendatangkan Antonio Conte.
Moratti pun meyakini bahwa para pendukung Inter sangat berharap kampiun Liga Champions 2003/2004 bersama Porto itu kembali ke Stadion Giuseppe Meazza. "Tidak dapat dihindari bahwa kami berharap cepat atau lambat untuk melihatnya kembali memimpin Inter."
Performa Inter sendiri tengah berada di level terbaik. Meski masih tertahan di posisi kedua klasemen Serie A, namun pasukan Antonio Conte sukses menjadi pesaing kuat Juventus dalam memperebutkan gelar scudetto 2019/2020.