REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Duta besar Amerika Serikat (AS) Gordon Sondland mengaku mengikuti perintah Presiden Donald Trump untuk menekan Ukraina. Hal itu Sondland katakan saat bersaksi di hadapan House of Representative dalam penyelidikan pemakzulan Trump.
Kesaksian Sondland untuk pertama kalinya membawa Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Wakil Presiden Mike Pence dalam pusaran kontroversi Ukraina. Sondland mengatakan ia 'mengikuti perintah presiden' untuk bekerja sama dengan pengacara pribadi Trump, yakni Rudy Guiliani.
Mereka diminta untuk mendorong Ukraina menggelar penyelidikan yang dapat menguntungkan Trump dalam pemilihan 2020. Dalam sambungan telepon 25 Juli lalu, Trump meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk menyelidiki kandidat calon dari Partai Demokrat presiden Joe Biden dan putranya Hunter.
Duta besar yang juga pengusaha hotel tersebut menjelaskan dengan rinci partisipasi Trump dalam kontroversi Ukraina. Ia juga menggambarkan Pompeo sebagai orang yang aktif terlibat dalam skandal tersebut.