Kamis 21 Nov 2019 08:39 WIB

Din: Almarhum Bahtiar Effendy akan Dimakamkan Siang Ini

Almarhum Bahtiar Effendy akan dimakamkan di dekat rumahnya pada siang ini.

Ketua Bid Luar Negeri PP Muhammadiyah Bahtiar Effendy
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Ketua Bid Luar Negeri PP Muhammadiyah Bahtiar Effendy

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2005-2010 Prof Din Syamsuddin menyampaikan bahwa almarhum Bahtiar Effendy akan dimakamkan di Depok. Salah satu Ketua PP Muhammadiyah itu berpulang sekitar pukul 00.00 dini hari pada Kamis (21/11).

"Akan dimakamkan setelah Zuhur di pemakaman dekat rumahnya di Depok," kata Din melalui pesan WhatsApp di Jakarta, Kamis.

Baca Juga

Din menjelaskan, informasi pemakaman didapat dari putri almarhum Bahtiar, Atia Ajani. Kabar meninggalnya Effendy sebelumnya juga disampaikan oleh Din.

"Inna Lillahi wa inna ilaihi raji'un. Saudara, sahabat, guru kita Prof Dr Bahtiar Effendy (Ketua PP Muhammadiyah) telah berpulang ke Rahmatullah sekitar pukul 00.00 (dini hari, 21 November 2019)," ujar Din dalam pesan tertulisnya.

Din menyebutkan pria kelahiran 10 Desember 1958 asal Ambarawa itu meninggal saat berada di ICU RS Islam Jakarta Cempaka Putih. Din kemudian mengajak masyarakat untuk turut mendoakan agar almarhum husnul khatimah.

"Mohon doa semoga Allah SWT melimpahkan husnul khatimah atas almarhum, maghfirah, rahmah, dan jannah-Nya," kata dia.

Profesor Bahtiar Effendy yang lahir di Ambarawa, Jawa Tengah pada tanggal 10 Desember 1958, memegang dua gelar tingkat Master untuk Kajian Asia Tenggara dan Ilmu politik. Dia dikenal aktif di kalangan akademik dan kerap menulis di berbagai media massa.

Bahtiar lulus sebagai Sarjana Ilmu Perbandingan Agama dari IAIN (sekarang UIN) Jakarta. Dia merupakan pemegang PhD Ilmu Politik dari Ohio State University, Amerika Serikat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement