REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2005-2010 Prof Din Syamsuddin menyampaikan duka citanya terhadap berpulangnya Bahtiar Effendy. Din mengenang almarhum Bahtiar sebagai sosok cendekiawan sejati.
"Bahtiar Effendy merupakan sosok cendekiawan sejati. Dia pembaca dan penulis," katanya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Almarhum, menurut Din, merupakan sahabat karibnya sejak menempuh pendidikan di Fakultas Ushuluddin IAIN, yang saat ini berganti nama menjadi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta. Keduanya sama-sama melanjutkan studi ke Amerika Serikat pada 1986.
Mereka kemudian sama-sama mewakili pemuda Indonesia pada Konferensi Dunia Agama untuk Perdamaian di Nairobi pada 1984.
"Sejak itu kami bersahabat, seperti saudara sendiri," ujarnya.
Din menganggap pendiri sekaligus dekan pertama FISIP UIN Jakarta itu sebagai teman sehati, teman berdiskusi, dan berdebat.
"Dan saya pula yang mengajaknya bergabung dan aktif di Muhammadiyah hingga akhir hayatnya," katanya.
Komitmen almarhum terhadap kepentingan umat Islam, menurut Din, sangat kuat. Din menyebut almarhum Bahtiar yang merupakan Ketua Umum PP Muhammadiyah Bidang Hubungan Luar Negeri itu geram jika ada perlakuan yang tdk adil terhadap umat Islam.
Sebagai muhajirun di Muhammadiyah atau seseorang yang berasal dari keluarga Nahdlatul Ulama, almarhum Bahtiar yang pernah menjabat bendahara NU di Ambarawa menerima Muhammadiyah secara sejati dan cenderung fanatik. Almarhum Bahtiar terpilih sebagai anggota PP Muhammadiyah Periode 2015-2020 sebagai ketua yang membidangi Hubungan dan Kerja sama Luar Negeri hingga akhir hayatnya.