Kamis 21 Nov 2019 12:03 WIB

Psikolog Ungkap Risiko Anak Hidup di Jalanan

Beragam risiko menguntit anak yang hidup di jalanan.

Razia anak jalanan, gelandangan dan pengemis. (Ilustrasi)
Foto: dok. Sat Pol PP Purwakarta
Razia anak jalanan, gelandangan dan pengemis. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Psikolog dari kantor Atmaveda Consultant Pekanbaru, Fety Nurhidayati Psi mengatakan bahwa hidup di jalanan dapat menyebabkan anak tumbuh dewasa sebelum usia semestinya. Di samping itu, anak anak yang hidup di jalanan juga rentan terseret kriminalitas.

"Anak-anak pada usia ini cenderung menirukan semua hal yang mereka lihat, apabila yang mereka lihat kriminal, kekerasan, maka mereka akan tumbuh tak jauh dari itu," katanya di Pekanbaru, Rabu.

Baca Juga

Kecenderungan tersebut dinilai sebagai dampak bagi anak anak yang sering terpapar kekerasan. Menurut Fety, kemungkinan anak akan tumbuh menjadi seseorang yang memiliki pandangan bahwa kekerasan adalah hal yang normal dan lumrah dilakukan, seperti yang sering mereka lihat.

Selain itu, menurut Fety, anak-anak yang sering terpapar kekerasan kelak akan menjadi pribadi yang abusif, senang menyiksa orang lain, dan menganggap kekerasan sebagai sebuah solusi yang menjanjikan.

Persoalan anak jalanan, gelandangan, dan pengemis masih menjadi tantangan bagi Pekanbaru. Dinas sosial mencatat ada kenaikan pertumbuhan sebesar 50 persen dari tahun ke tahun, tahun 2018 berjumlah 28 jiwa, dan di tahun ini sebanyak 48 jiwa.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement