REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menyatakan, pihaknya telah mendata pengidap hepatitis di Kota Depok, Jawa Barat. Berdasarkan penelusuran Kemenkes, ada 72 kasus hepatitis A di wilayah yang bertetangga dengan DKI Jakarta tersebut.
"Terdiri atas 38 laki-laki, 34 perempuan," ungkap Terawan lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.
Menurut Terawan, dari jumlah tersebut, ada tiga penderita hepatitis A yang dirawat di rumah sakit. Sebagian besar berobat jalan dan istirahat di rumah dan tidak masuk sekolah.
Pada Rabu (20/11), diberitakan sebanyak 40 siswa dan tiga guru SMP di Kelurahan Rangkapan Jaya Lama, Kecamatan Pancoran Mas, Depok terserang penyakit hepatitis A. Menkes mengatakan, pihaknya langsung mendatangi lokasi yang dimaksud.
"Kasusnya bukan hanya di SMP 20 Kota Depok. Jumlah tadi termasuk di luarnya. Jadi ada guru dan siswa tidak hadir dan beberapa siswa dan guru yang sudah dirawat di RS sekitar Depok yang tiga orang tadi," jelas Terawan.
Terawan menjelaskan bahwa tim Kemenkes bertindak cepat dengan mendatangi pasien, lingkaran keluarga, hingga melakukan edukasi kepada masyarakat sekitar. Petugas telah melakukan survei dan pendataan.
"Jadi ada dua hal, satu mencegah penyebaran semakin meluas, kedua kami melakukan tindakan medis untuk penyakitnya kemudian untuk lingkungan melakukan preventif dan promotif," katanya.
Menkes menegaskan bahwa menjangkitnya penyakit Hepatitis A tersebut bukanlah kejadian luar biasa (KLB). Ia berjanji untuk terus menginformasikan perkembangan kasus hepatitis A itu secara rutin.
"Tidak KLB-lah, kalau masih terlokalisasi kan masih bisa kami tangani, doakanlah mudah-mudahan di lingkungan Depok saja, biar kami cepat bekerja ya," ujarnya.
Untuk langkah pencegahan, Kemenkes sudah melakukan intervensi spesialistik.
"Untuk pencegahan kami berkoordinasi dengan wilayah untuk melakukan tindakan-tindakan pencegahan supaya penyakit ini tidak menular ke tempat lain dan puskesmas juga ikut langsung melakukan monitoring," katanya.