REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Miliarder Amerika Serikat (AS) Michael Bloomberg meluncurkan rencana untuk kucurkan dana sekitar 15 juta hingga 20 juta dolar AS dalam pendaftaran pemilihan presiden AS 2020. Hal ini dinilai untuk melemahkan peluang pemilihan kembali Presiden AS Donald Trump di lima negara bagian AS.
Berita soal investasi besar ini muncul selang sepekan setelah mantan wali kota New York itu meluncurkan kampanye iklan daring. Iklan senilai 100 juta dolar AS itu diluncurkan di empat negara bagian pemilihan.
Upaya baru Bloomberg ini akan menargetkan 500 ribu pemilih dari rakyat menengah yang kurang terwakili yang biasanya bertumpu pada Partai Demokrat. Termasuk di dalamnya kaum Afrika - Amerika, Latin, Asia, pemilih muda, dan penduduk yang tinggal di beberapa komunitas pedesaan.
Rencana penggunaan jutaan dana ini akan dimulai awal tahun depan di Arizona, Michigan, North Carolina, Texas, dan Winsconsin. Langkah tersebut dapat diperluas ke lebih banyak negara bagian.
Langkah Bloomberg ini juga menandai kekuatan finansial signifikan yang menunjukkan kemampuannya dalam hal menjalankan kampanye pararel selama setahun mendatang. Diberitakan sebelumnya, Bloomberg mengajukan dokumen untuk memenuhi syarat maju dalam pemilihan presiden di tiga negara bagian.
Dilansir Associated Press, miliarder berusia 77 tahun itu secara resmi terdaftar dari Partai Demokrat tahun lalu. Dia diperkirakan akan membuat pengumuman resmi tentang niatnya mencalonkan diri sebagai calon presiden dalam beberapa hari mendatang.
"Jika Mike berjalan, kami akan mencoba melakukan apa yang kami bisa untuk menjalankan dua kampanye secara bersamaan," ujar penasihat senior Howard Wolfson.
Partai Demokrat sebagian besar terfokus pada fase utama pemilihan presiden 2020 yang akan diputuskan pada konvensi partai pada Juli. Trump tidak memiliki penantang utama yang signifikan.
"Mike membawa pertarungan langsung ke Trump di tempat paling penting di negara bagian pada pemilihan umum," ujar juru bicara Bloomberg Jason Schechter.
"Dia melakukannya pekan lalu melalui pembelian iklan digital senilai 100 juta dolar AS. Dia melakukannya pekan ini," ujarnya menambahkan.