Kamis 21 Nov 2019 14:13 WIB

Hijratunna, Berangkat dari Keyakinan Jadi Lebih Baik

Terdapat pertemuan tatap muka yakni 'curhat' persoalan dan pemberian solusi Islam.

Rep: my28/ Red: Fernan Rahadi
Acara 'The Miracle of Hijrah: Hijratunna Fest 2019' di Yogyakarta, Ahad (17/11) lalu.
Foto: Hilyatul Asfia
Acara 'The Miracle of Hijrah: Hijratunna Fest 2019' di Yogyakarta, Ahad (17/11) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Timbulnya keinginan untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya adalah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap umat manusia. Dalam upaya mengembangkan diri, seseorang seringkali membutuhkan pengawas, support system, dan role model yang menjadi patokan bagi dirinya.

Berangkat dari keyakinan ingin menjadi lebih baik, dengan mengajak orang-orang terdekat untuk saling merangkul dan menuntun ke arah yang benar, menjadi awal mula berdirinya komunitas Hijratunna di Kota Yogyakarta dua tahun silam, tepatnya pada 21 November 2017.

Salah satu pendiri Hijratunna, Fauziati Rahmi menerangkan tidak hanya berawal dari kegelisahan sulitnya mengajak lingkungan di sekitar untuk melakukan hijrah, akan tetapi sulitnya menemukan role model perempuan Muslimah yang baik seperti apa. Sehingga, ia bersama keempat koleganya membentuk komunitas yang bertujuan merangkul para Muslimah dan para pihak yang hendak berhijrah dalam satu wadah.

“Wadah yang menempatkan bahwa hijrah itu pun tidak ketat,” tuturnya kepada Republika, di sela-sela acara 'The Miracle of Hijrah: Hijratunna Fest 2019' di Yogyakarta beberapa waktu lalu.

Fauziati menjelaskan dengan adanya metode yang tidak hanya kajian dan pengajian, juga terdapat pertemuan tatap muka yakni 'curhat' persoalan dan pemberian solusi Islam di dalamnya.

Ada pula program amal (charity) yang konsepnya berbagi terhadap orang yang membutuhkan makanan ataupun baju muslimah, assemble atau perkumpulan, serta kegiatan adventure berupa olahraga sunnah seperti memanah, berkuda, berenang, dan sejenisnya.

“Intinya, kita ingin membentuk kepribadian islam kepada para Muslimah, sehingga ketika melihat perempuan Muslimah bukan yang terlalu begini atau seperti ini,” kata Fauziati.

Di sisi lain, anggota Hijratunna, Fitria Tsabita, mengungkapkan Hijratunna adalah komunitas yang dilakukan dan dijalankan oleh Muslimah atau kaum perempuan dan ditujukan untuk kaum perempuan itu sendiri dalam aktivitas kegiatannya.

Fitria menuturkan komunitas ini terdiri atas 30 pengurus inti, namun tidak menutup ruang terhadap pihak lain untuk berperan serta menyumbangkan kontribusinya dalam hal apapun.

"Salah satunya, mencontoh pada kegiatan Hijrautunna Fest 2019 ini yang dapat terlaksana  dengan adanya kerja sama dari seluruh komponen termasuk teman-teman pengajian yang turut serta ikhlas utuk terlibat," tuturnya mengakhiri.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement