Kamis 21 Nov 2019 15:12 WIB

BKPM Optimistis Capai Target Peringkat Kemudahan Berusaha

Proses perizinan investasi nantinya dipangkas hanya dilakukan di BKPM.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolanda
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan), Menteri Perdagangan Agus Suparmanto (ketiga kanan) dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (keempat kanan) menerima pengurus Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan Asosiasi Produsen Serat Sintesis dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan), Menteri Perdagangan Agus Suparmanto (ketiga kanan) dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (keempat kanan) menerima pengurus Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan Asosiasi Produsen Serat Sintesis dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia optimistis mampu mencapai target kemudahan berusaha atau ease of doing business hingga peringkat ke-50 besar. Target ini ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas pagi hari ini di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (21/11). 

"Optimistis 50 besar, optimistis ke-50 besar," ujar Bahlil. 

Ia mengatakan, nantinya perizinan investasi cukup dilakukan di BKPM. BKPM, kata dia, akan membantu dan mendampingi pengurusan perizinan kementerian yang dinilai sulit. 

"Sehubungan hal tersebut atas arahan bapak Presiden, sampai paling lambat bulan Desember, seluruh perizinan yang terkait usaha yang selama ini ada di kementerian lembaga semua akan difokuskan ke BKPM," ucapnya.