REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak ada wasit dan juri tinju dari Olimpiade 2016 yang diikutsertakan untuk Olimpiade 2020 Tokyo. Kepastian ini disampaikan gugus tugas Komite Olimpiade Internasional (IOC).
"Tujuan utama gugus tugas IOC (Komite Olimpiade Internasional/International Olympic Comitee) adalah memastikan selesainya misi untuk menyelenggarakan ajang-ajang sebelumnya, sambil mengutamakan para petinju, dan dengan penilaian-penilaian olahraga yang transparan, kredibel, dan adil," kata ketua gugus tugas tinju Morinari Watanabe seperti dikutip BBC, Kamis (21/11).
Sejumlah wasit dan juri dari Olimpiade Rio de Janeiro dipulangkan setelah didapati sejumlah keputusan yang dipertanyakan sepanjang berlangsungnya turnamen. Di Tokyo, para wasit dan juri akan diambil dari kumpulan ofisial Asosiasi Tinju Internasional (Internationl Boxing Association/AIBA) yang telah tersertifikasi dan telah dipantau untuk memastikan mereka memenuhi kriteria-kriteria yang ada.
Penyelidikan yang dilakukan AIBA pada 2017 mendapati bahwa tidak ada intervensi terhadap hasil-hasil. AIBA merekomendasikan juri-juri di Rio terintegrasi pada "basis kasus per kasus," namun kriteria pemilihan baru IOC sekarang mencoret mereka untuk Olimpiade Tokyo.
Gugus tugas mengatakan, keputusan itu keluar menyusul diskusi-diskusi dengan para atlet untuk meningkatkan kejelasan, transparansi, dan integritas dalam proses seleksi dan kepengurusan Olimpiade 2020.
Semua skor dari para juri di akhir setiap ronde sekarang juga akan diperlihatkan kepada publik sepanjang kompetisi-kompetisi kualifikasi olimpiade dan ajang-ajang di bawahnya, seperti SEA Games.