Kamis 21 Nov 2019 17:00 WIB

Pentagon Bantah Tarik Pasukan dari Korea Selatan

Juru bicara Pentagon Jonathan Hoffman membantah soal penarikan tentara dari Korsel

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Markas Departemen Pertahanan AS, Pentagon.
Foto: AP Photo
Markas Departemen Pertahanan AS, Pentagon.

REPUBLIKA.CO.ID, OSAN AIR BASE -- Pentagon membantah Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan pengurangan pasukan di Korea Selatan, Kamis (21/11). Pernyataan itu muncul karena ada laporan AS mempertimbangkan itu jika Seoul tidak berkontribusi lebih banyak pada biaya pergerakan pasukan.

"Sama sekali tidak ada kebenaran dalam laporan Chosun Ilbo yang menyebut Departemen Pertahanan AS saat ini mempertimbangkan untuk memindahkan pasukan dari Semenanjung Korea," kata juru bicara Pentagon Jonathan Hoffman dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

Penyataan Hoffman merujuk pada Menteri Pertahanan AS Mark Esper sebelumnya. Esper mengatakan dia tidak mengetahui adanya perencanaan penarikan pasukan dari Korea Selatan yang dikabarkan oleh berita Chosun Ilbo.

"Sekretaris Esper berada di Korea Selatan pekan lalu di mana dia berulang kali menegaskan kembali komitmen kuat kami untuk (Korea Selatan) dan rakyatnya," ujar pernyataan Pentagon.

Pentagon mengatakan berita yang beredar itu mengungkapkan kalau sumber anonim sangat tidak bertanggung jawab dan bisa berbahaya. "Kami menuntut Chosun Ilbo segera menarik kembali kisah mereka," tegas Pentagon dikutip Reuters.

Sebelumnya Chosun Ilbo melaporkan AS sedang mempertimbangkan pengurangan pasukan yang signifikan jika Seoul tidak berkontribusi lebih banyak pada biaya penempatan pasukan. Washington telah memutuskan pembicaraan biaya pertahanan dengan Korea Selatan pekan ini.

"Saya mengerti AS sedang bersiap untuk menarik satu brigade jika negosiasi dengan Korea Selatan tidak berjalan sebagaimana yang diinginkan oleh Presiden Trump," kata sumber diplomatik di Washington dengan pengetahuan negosiasi.

AS menuntut Seoul menaikkan kontribusi tahunannya menjadi 5 miliar dolar AS, lebih dari lima kali lipat dari yang dibayarkannya sekarang. Penambahan itu muncul di tengah perselisihan yang jarang terjadi dalam aliansi itu.

Meski laporan itu belum terkonfimasi, Chosun Ilbo merujuk pada perkataan Presiden AS Donald Trump. Trump menyebut tentang kehadiran militer AS di wilayah Korea Selatan adalah perlindungan senilai 5 miliar dolar AS. Jumlah satuan angkatan bersenjata AS sekitar tiga ribu hingga empat ribu tentara di negara tersebut.

Ada sekitar 28.500 tentara AS saat ini ditempatkan di Korea Selatan, yang secara teknis masih dalam keadaan perang dengan Korea Utara setelah konflik 1950-1953. Di bawah hukum AS, kehadiran pasukan di Korea Selatan tidak boleh jatuh di bawah 22 ribu kecuali Menteri Pertahanan mengajukan pengurangan lebih lanjut ke Kongres.

Perwakilan Khusus AS untuk Korea Utara Stephen Biegun mengatakan AS akan terus menempatkan pasukan di Korea Selatan, Rabu. "Korea Selatan adalah salah satu mitra aliansi kami yang paling penting. Itu tidak berarti siapa pun mendapat tumpangan gratis. Kami memiliki negosiasi pembagian beban yang sulit bahwa kami berada di tengah Korea Selatan," kata Biegun.

Para pemimpin partai politik Korea Selatan mengunjungi Washington untuk mendesak hasil yang adil dan masuk akal dari pembicaraan pembagian biaya, Rabu. "Saya menekankan penarikan pasukan AS dari Korea Selatan tidak boleh diajukan, seperti aliansi Korea Selatan-AS juga membantu kepentingan nasional AS,” kata oposisi utama Partai Liberty Korea Na Kyung-won.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement