REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Qol Sharif begitu harum di masyarakat Tatar. Nama pejuang sekaligus penyair ini diabadikan menjadi nama sebuah masjid. Karenanya, masjid itu akan selalu menjadi pengingat masyarakat akan jasa sang alim yang berkontribusi bagi perkembangan Islam di daerah tersebut.
Syarif dikenal pandai bersyair dan menyuarakan sajak-sajaknya yang bernuansa tauhid kepada masyarakat setempat. Penyair asal Kazan, Rusia, itu sangat dikagumi masyarakat setempat.
Kota Kazan terletak di tepi Sungai Wolga, sekitar 850 km di sebelah timur Moskow. Qol Sharif dikenal sebagai seorang yang sangat estetis, cinta seni. Konon, dia sendiri yang merancang arsitektur masjid yang bergaya tradisional Wolga Bulgaria. Namun, sayangnya, bangunan awal tersebut sudah tak lagi tersisa bersamaan dengan agresi Ivan atas tanah Kazan pada 1552.
Pada 1996, Masjid Qol Sharif dibangun ulang. Rancangannya dipercayakan kepada arsitektur kenamaan pada masa itu, yaitu I Sayfullin dan S Shakurov. Dua arsitektur berdarah Rusia ini merancang Masjid Qol Sharif menjadi lebih modern dengan gaya Renaisans dan Turki Usmani. Total biaya pembangunannya mencapai 500 juta rubel.
Renovasi masjid ini berada dalam program yang bertajuk Millenium of Kazan. Simbol terpenting dan cita-cita bangsa Tatar tentang kemerdekaan dan kebebasan. Saat ini Masjid Qol Sharif difungsikan sebagai pusat kegiatan syiar umat Islam di Kazan. Setiap dua hari raya umat Islam, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha, masjid ini ramai dikunjungi jamaah.
Pemandangan serupa bisa dijumpai pada hari-hari keagamaan lainnya. Masjid ini memang dirancang tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat aktivitas sosial keagamaan. Pengunjung bisa berjalan-jalan mengikuti sejarah Qol Sharif dan riwayat perjuangannya.
Masyarakat kerap berkumpul di sana untuk menikmati keindahan desain bangunan. Mereka juga kerap mengadakan berbagai pertemuan, seperti pernikahan, diskusi, seminar, dan juga pembelajaran. Bangunan dengan desain yang unik selalu menjadi daya tarik banyak orang.