REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof Jimly Asshiddiqie merasa kehilangan sosok Ketua PP Muhammadiyah Bahtiar Effendy yang wafat Kamis (21/11) dini hari. Ia mengaku, sosok almarhum yang tidak bisa dilupakan adalah orangnya sangat kritis.
Sifat kritis itu sudah melekat di almarhum sejak mahasiswa. "Kita semua kehilangan teman, teman sejak mahasiswa, hari ini kumpul di sini, reuni, sekalian mendoakan almarhum," kata Jimly saat ditemui di rumah duka di Kompleks Perumahan Gema Pesona Estate Depok, Kamis (21/11).
Jimly yang sudah kenal dekat almarhum sejak mahasiswa dan akrab pun mengetahui Bahtiar Effendy semasa hidup. "Almarhum, orangnya kritis sejak mahasiswa. Almarhum itu mantan wartawan dan dekat sekali dengan Pak Din Syamsudin," ucapnya.
Jimly mengatakan, sangat akrab dengan Bahtiar Effendy. "Kita kehilangan sosok intelektual yang sangat produktif, cuma sayang dia diuji dengan sakitnya yang sangat lama itu. Pita suaranya pernah hilang, sampai akhir hayatnya, mungkin itu akhirnya merenggut nyawanya," ungkap dia.
Jimly mengaku terkahir bertemu almarhum sebulan yang lalu di pesawat. Bahkan kata dia, semasa hidupnya meski mengalami sakit almarhum terus memenuhi undangan, seminar, ceramah, kuliah umum di berbagi kampus di seluruh Indonesia.
"Orangnya bersahaja, mari kita doakan almarhum husnul khotimah. Aamiin," ujarnya.