Kamis 21 Nov 2019 19:00 WIB

In Picture: Kadaplak, Olahraga Ekstrem Tradisional Petani Lembang (1)

.

Rep: Abdan Syakura/ Red: Yogi Ardhi

Warga memacu kadaplak atau rorodaan saat gelaran Lomba Balap Kadaplak di Kampung Batuloceng, Desa Suntenjaya, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (21/11). (FOTO : Abdan Syakura_Republika)

Ahmad (24) berpose bersama kadaplaknya saat mengikuti gelaran Lomba Balap Kadaplak di Kampung Batuloceng, Desa Suntenjaya, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (21/11). (FOTO : Abdan Syakura_Republika)

Warga memacu kadaplak atau rorodaan saat gelaran Lomba Balap Kadaplak di Kampung Batuloceng, Desa Suntenjaya, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (21/11). (FOTO : Abdan Syakura_Republika)

Warga memacu kadaplak atau rorodaan saat gelaran Lomba Balap Kadaplak di Kampung Batuloceng, Desa Suntenjaya, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (21/11). (FOTO : Abdan Syakura_Republika)

Warga membawa kadaplak atau rorodaan saat gelaran Lomba Balap Kadaplak di Kampung Batuloceng, Desa Suntenjaya, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (21/11). (FOTO : Abdan Syakura_Republika)

Warga terjatuh saat memacu kadaplak atau rorodaan pada gelaran Lomba Balap Kadaplak di Kampung Batuloceng, Desa Suntenjaya, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (21/11). (FOTO : Abdan Syakura_Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG -- Olahraga ekstrem tidak selamanya identik dengan kaum urban di perkotaan. Warga sebuah Desa Batuloceng di Kecamatan Lembang mengakrabi 'olahraga' yang tidak kalah ekstrim.

Adalah kadaplak sebuah alat angkut tradisional yang digunakan warga desa untuk mengangkut hasil bumi berupa daun tembakau pada era penjajahan Belanda. Kadaplak menggantikan peran troli di mall di jaman sekarang. Kereta kadaplak terbuat dari bambu dan kayu menggunakan roda berdiameter 20-30cm terbuat dari kayu.

Kadaplak ini yang kini digunakan untuk memacu adrenalin penggunanya saat menuruni jalan di perbukitan sepanjang hampir 100 meter. Diperlukan nyali ekstra mengendarai kadaplak di jalan curam. Karena 'kendaraan' ini tidak dilengkapi kemudi dan rem.

sumber : Republika
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement