REPUBLIKA.CO.ID, TASHKENT -- Pemerintah Uzbekistan tengah merancang Pusat Peradaban Islam yang di dalamnya terdapat sejumlah koleksi manuskrip dan informasi Islam.
Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev mengunjungi lokasi pembangunan Pusat Peradaban Islam, baru-baru ini. Dilansir dari Akipress, Kamis (21/11), pusat peradaban ini akan dilengkapi perpustakaan dengan koleksi hingga 100 ribu manuskrip, pusat sumber informasi, dan departemen sains.
"Islamic Center ini nantinya akan berfungsi sebagai dasar fundamental bagi lembaga-lembaga penelitian semacam itu," kata Presiden Mirziyoyev.
Dia membeberkan bahwa spesialis lokal dan internasional juga akan melaksanakan proyek penelitian di sana. Ismamic Center ini nantinya diproyeksi akan membantu mengkonsolidasikan pengetahuan untuk fakultas dan mahasiswa Akademi Islam Internasional Uzbekistan.
Tak hanya itu, Islamic Center Uzbekistan akan melayani masyarakatnya selama berabad-abad. Inilah, kata dia, sebab mengapa setiap pola dan detail rancangan harus menjadi bagian dari sejarah.
"Dekorasi dan isinya harus dipikirkan dengan baik dari perspektif Islam dan ilmiah. Penting tidak hanya untuk menciptakan lingkungan yang nyaman untuk memperoleh pengetahuan, tetapi juga suasana yang akan menggerakkan hati,” pungkasnya.