REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan deras yang melanda daerah Jorong Galapung, Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat menyebabkan banjir dan longsor, Rabu (20/11) malam pukul 19.00 WIB. Akibatnya satu warga meninggal dunia dan 13 bangunan mengalami kerusakan.
“Banjir dan longsor menyebabkan 13 bangunan, termasuk rumah dan satu madrasah serta satu masjid mengalami kerusakan," kata Camat Tanjung Raya
Handria Asmi seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis (21/11).
Handria juga menyebutkan, banjir dan longsor menyebabkan akses jalan menjadi tertutup total akibat material longsor menutupi badan jalan sepanjang 100 meter, dengan ketinggian mencapai 10 meter lebih. "Tadi malam sudah kita lakukan pembersihan material, namun karena kondisi cuaca yang masih hujan dan ditambah penerangan tidak ada maka dihentikan. Pagi ini (21/11) dilanjutkan," kata Handria.
Selain itu, ia menambahkan, satu orang warga tewas bernama Sutan Palindih (35 tahun) meninggal dunia setelah tergelincir saat memasang pukat di Danau Maninjau. Ia menceritakan saat hujan, korban sedang memasang pukat di Danau Maninjau.
Kemudian diduga karena tergelincir, korban terjatuh ke danau. Handria mengatakan, setelah dilakukan pencarian sekitar satu jam oleh tim BPBD, Satpol PP dan Damkar, tim dari kecamatan dan nagari, akhirnya korban ditemukan tidak jauh dari pintu PLTA Maninjau.
"Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan langsung dibawa ke rumah duka," kata Handria.
Berdasarkan data Pusdalops PB BPBD Agam Rabu (20/11) malam, banjir membawa material lumpur dan berbatuan sehingga menutupi akses jalan sepanjang 200 meter dengan ketinggian lebih kurang 3-5 Meter. Selain itu, banjir juga menghanyutkan dua rumah milik Rusdi (53 tahun) dan Rosni (80). Sedangkan data bangunan yang digenangi material banjir atau lumpur masuk kedalam rumah warga sebanyak 11 unit dan dua unit tempat ibadah.