Jumat 22 Nov 2019 00:40 WIB

Sriwijaya Gratiskan Biaya Bagasi 20 Kg Saat Natal-Tahun Baru

Pada musim libur Natal ada kenaikan jatah bagasi sebesar 5 kilogram per pelanggan.

Logo of Sriwijaya Air (illustration)
Foto: Antara/Rezky Purwono
Logo of Sriwijaya Air (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai Sriwijaya Air menggratiskan biaya bagasi 20 kilogram untuk penerbangan Natal dan Tahun Baru 2020. Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air Adi Willi Hanhari Haloho mengatakan bebas biaya pada bagasi bagi penerbangan dengan menggunakan armada pesawat ATR yang semula 10 kilogram per pelanggan menjadi 15 kilogram per pelanggan.

Sementara untuk penerbangan dengan pesawat Jet yang semula 15 kilogram per pelanggan menjadi 20 kilogram per pelanggan. “Kami hadirkan program free baggage allowance 15 kilogram untuk ATR dan 20 kilogram untuk pesawat Jet ini berlaku untuk seluruh rute penerbangan Sriwijaya Air Group. Program ini sebagai wujud apresiasi kami kepada para pelanggan setia atas kepercayaannya terhadap Sriwijaya Air dan NAM Air selama ini,” kata Willi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (21/11).

Baca Juga

Selama ini Sriwijaya Air Group hanya memberikan gratis biaya bagasi 10 kilogram per pelanggan untuk pesawat ATR & sebesar 15 kilogram per perlanggan dalam setiap penerbangan pesawat Jet, sehingga pada periode libur Nataru ini ada kenaikan jatah bagasi sebesar lima kilogram per pelanggan.

“Normalnya Sriwijaya Air Group hanya membebaskan biaya bagasi masing-masing sebesar 10 kilogram untuk ATR & 15 kg untuk pesawat Jet per pelanggan, namun dalam program ini akan ada penambahan sebesar lima per pelanggan. Jatah bagasi lebih ini bisa dimanfaatkan untuk keperluan membawa oleh-oleh bagi saudara di kampung halaman serta membawa bingkisan atau barang-barang dari kampung halaman kembali ke kota domisili,” katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement