REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mengimbau masyarakat Yogyakarta membuat sumur resapan untuk mencegah potensi bencana banjir saat musim hujan yang diperkirakan terjadi pada Desember 2019.
"Agar air hujan masuk ke sumur-sumur resapan untuk memanen air hujan sehingga tidak semua mengalir ke sungai yang bisa menyebabkan banjir," kata Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana di Yogyakarta, Kamis (21/11).
Selain berfungsi mencegah banjir, menurut dia, sumur resapan juga bermanfaat besar sebagai "bank air", untuk menampung air hujan sebagai cadangan pada musim kemarau tahun depan.
Untuk mengantisipasi banjir, menurut dia, embung, telaga, atau tempat penampungan air juga perlu segera dibersihkan atau dikeruk agar daya tampung air meningkat.
Oleh sebab itu, menurut dia, penting bagi masyarakat menggencarkan gerakan tampung, resapkan, alirkan, dan pelihara air hujan yang selanjutnya disosialisasikan dengan singkatan Ger-TRAP.
Selain membuat sumur resapan, lanjut Biwara, masyarakat juga dapat membuat kolam tampungan air hujan dan membersihkan saluran air hujan. "Di penghujung musim kemarau selain hemat penggunaan air, juga perlu melakukan antisipasi menjelang musim hujan," kata dia.
Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Etik Setyaningrum menginformasikan bahwa saat ini DIY memasuki pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke hujan.
Ia mengharapkan masyarakat di daerah itu mewaspadai potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Musim hujan di DIY diprakirakan datang secara bertahap pada Desember 2019, dimulai dari wilayah Kabupaten Kulonprogo bagian utara dan Sleman bagian barat.