Jumat 22 Nov 2019 03:03 WIB

Menakar Calon Jawara Piala Eropa 2020

Dua negara saat ini sedang menikmati kejayaan selama fase grup, Italia dan Belgia.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Endro Yuwanto
Piala Eropa 2020
Foto: Republika
Piala Eropa 2020

REPUBLIKA.CO.ID, NYON -- Fase grup Piala Eropa 2020 sudah selesai. 20 negara sudah dipastikan akan menjadi peserta dalam putaran final yang digelar di 12 negara tahun depan.

Sementara empat slot lagi masih diperebutkan melalui babak play-off. Menarik untuk dilhat siapa yang akan menjadi kandidat kuat penguasa Benua Biru tersebut.

Bicara tim kuat, ada dua negara yang saat ini sedang menikmati kejayaan selama fase grup, yaitu Italia dan Belgia. Italia bahkan mencatatkan rekor 11 kemenangan beruntun usai membekap Armenia 9-1 di laga terakhir Grup J. Rekor yang belum pernah diraih dalam sejarah sepak bola Italia. Selama fase grup, skuat asuhan Roberto Mancini itu memang terlalu perkasa bagi lima negara lain dalam grup J.

Gli Azzurri mampu menyapu bersih 10 pertandingan yang dilalui, dan sudah memastikan tiket putaran final dengan dua laga sisa. Dalam drawing nanti, Italia akan masuk dalam Pot A, yang diisi oleh para juara grup. Mancini mengatakan, kekuatan timnya semakin meningkat sejak gagal masuk Piala Dunia 2018, berkat pemain muda yang berbakat.

''Mereka main bagus dan mampu menjaga di level tertinggi. Saya pikir itu alasannya,'' ujar Mancini, dikutip dari Football-italia, Kamis (21/11).

Negara lain yang menjadi kandidat juara adalah Belgia. Soal materi pemain, tak perlu diragukan lagi kalau Belgia diisi oleh pemain-pemain berkelas di Eropa. Sehingga membuat peringkat ketiga Piala Dunia 2018 itu menjadi salah satu calon jawara Piala Eropa 2020. Skuat asuhan Roberto Martinez itu mampu tampil sempurna dalam kualifikasi Grup I dengan memenangkan 10 pertandingan sekaligus.

Martinez pun menyatakan kalau timnya layak memenangkan Piala Eropa 2020, setelah di Piala Dunia 2018 mencapai semifinal. Apalagi, Belgia menjadi tim yang sangat produktif menjebol gawang lawan, dengan 40 gol dalam 10 pertandingan di Grup I. Menurut Martinez, Belgia telah berada dalam standar Piala Dunia dan terus meningkatkan kemampuan timnya sejak tampil di Rusia.

''Sekarang kami punya tujuh bulan untuk menjadi sebaik mungkin. Tim ini layak memenangkan Kejuaraan Eropa. Tapi, dalam sepak bola, tidak sesimpel itu,'' kata Martinez dikutip dari AS.

Prancis tentu tak akan terlewat sebagai calon juara tahun depan. Menyandang status sebagai juara bertahan Piala Dunia, tim Ayam Jantan itu juga masih perkasa dengan memuncaki Grup H dalam kualifkasi. Les Bleus hanya sekali kalah dan sekali imbang selama kualifikasi.

Spanyol memang harus jatuh bangun untuk bangkit dari keterpurukan prestasi dalam satu dekade terakhir. Apalagi, Spanyol bisa dibilang gagal total dalam Piala Dunia 2018. Namun, Luis Enrique mampu memberikan harapan tim Matador itu untuk bisa bangkit dan kembali mengangkat trofi.

Spanyol menjadi salah satu tim yang tak terkalahkan selama babak kualifikasi. La Furia Roja menang delapan kali dan dua kali imbang selama kualifikasi. Belum lagi, Enrique mampu menyatukan pemain-pemain bintang di skuatnya untuk tampil solid.

Inggris tentu menjadi negara yang paling disorot saat ini. Usai melaju sampai semifinal pada Piala Dunia 2018, The Three Lions menunjukkan telah menjadi lebih baik untuk menyambut Piala Eropa.

Tim yang dilatih Gareth Southgate tersebut mampu tampil ganas selama kualifikasi dengan mencetak 37 gol dalam delapan pertandingan. Inggris hanya sekali kalah dan tujuh kali menang selama menjalani laga Grup A. Sementara Belanda, yang mulai menemukan bakat-bakat muda di negaranya, kini menjadi salah satu tim paling diperhitungkan. Nama-nama besar seperti Memphis Depay, Frenkie de Jong, dan Mathhijs de Light menjadi pemain besar di Eropa. Bahkan Belanda bisa melaju sampai final Liga Bangsa-Bangsa Eropa, meski kalah oleh Portugal.

Portugal sendiri, meski berstatus sebagai juara bertahan Piala Eropa, masih diragukan bisa mengulangi prestasi pada 2016 lalu. Sebab Cristiano Ronaldo yang sudah kian berumur diragukan bisa tampil konsisten tahun depan. Selain itu, skuat Portugal pun sebagian besar gagal menonjol sejak menjuarai Piala Eropa, terbukti dari kegagalan di Piala Dunia.

Salah satu tim yang diprediksi akan menjadi kuda hitam adalah Ukraina. Negara Eropa Timur itu mampu menjadi salah satu dari empat tim yang tak terkalahkan selama kualifikasi. Ukraina bangkit setelah dilatih mantan strikernya, Andriy Shevchenko. Ia mampu menjawab keraguan dengan membawa Ukraina mencetak sejarah dengan tak terkalahkan selama kualifikasi Grup B, dan berada di atas Portugal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement