Jumat 22 Nov 2019 09:47 WIB

Libur Natal Tahun Baru, Jadwal Pelayaran Ditambah

Frekuensi pelayaran di pelabuhan yang minim penumpang akan diturunkan.

Foto udara apel kesiapan Posko Angkutan Laut Terpadu Natal dan Tahun Baru 2019 di atas kapal landing craft tank atau LCT Meranti 7.02 di Pelabuhan Rakyat Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara.
Foto: Antara/Jojon
Foto udara apel kesiapan Posko Angkutan Laut Terpadu Natal dan Tahun Baru 2019 di atas kapal landing craft tank atau LCT Meranti 7.02 di Pelabuhan Rakyat Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi lonjakan penumpang pada libur Natal dan Tahun Baru 2019/2020 akan mencapai 1,84 persen. Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditkjen Perhubungan Laut Kemenhub Wisnu Handoko mengatakan jadwal pelayaran akan ditambah.

“Otomatis iya (penambahan jumlah pelayaran). Kami dengan Pelni akan melakukan penambahan frekuensi pelayaran,” kata Wisnu di Hotel Merlynn Park, Jakarta, Kamis (21/11).

Baca Juga

Sementara itu, Wisnu memastikan juga akan ada pengurangan frekuensi pelayaran di pelabuhan-pelabuhan yang diprediksi akan ada penurunan jumlah penumpang saat Natal dan Tahun Baru seperti di Selat Panjang, Sorong, Ternate, Tarakan, dan lainnya. Sementara pelabuhan yang diprediksi akan mengalami lonjakan penumpang yaitu di Jayapura, Manokwari, dan lainnya.

Wisnu memprediksi akan ada kenaikan penumpang angkutan laut di Indonesia bagian timur. “Pergerakan dari Jayapura dan Ambon, Sorong hingga Marauke itu saya kira ada kenaikan kurang lebih lima persen,” ujar Wisnu.

Untuk itu, Wisnu memastikan ada kemungkinan untuk melakukan rerouting untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada Natal dan Tahun Baru 2019/2020. Hanya saja tidak akan sebesar saat masa mudik Lebaran Idul Fitri 2019.

Sebelumnya, Kemenhub akan menyiapkan ribuan kapal untuk menghadapi libur Natal dan Tahun Baru 2019/2020. Wisnu mengatakan akan menggunakan kapal perintis, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) (Persero), dan milik swasta.

“Jumlah armada angkutan laut yang siap melayani masyarakat sebanyak 1.293 kapal,” kata Wisnu di Hotel Merlynn Park, Jakarta, Kamsi (21/11).

Dia menjelaskan ribuan kapal tersebut memiliki total kapasitas angkut sekitar 3,4 juta penumpang. Wisnu yakin semua armada tersebut dapat menampung lonjakan penumpang saat libur Natal dan Tahun Baru 2019/2020.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement