REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi lonjakan penumpang pada libur Natal dan Tahun Baru 2019/2020 akan mencapai 1,84 persen. Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditkjen Perhubungan Laut Kemenhub Wisnu Handoko mengatakan jadwal pelayaran akan ditambah.
“Otomatis iya (penambahan jumlah pelayaran). Kami dengan Pelni akan melakukan penambahan frekuensi pelayaran,” kata Wisnu di Hotel Merlynn Park, Jakarta, Kamis (21/11).
Sementara itu, Wisnu memastikan juga akan ada pengurangan frekuensi pelayaran di pelabuhan-pelabuhan yang diprediksi akan ada penurunan jumlah penumpang saat Natal dan Tahun Baru seperti di Selat Panjang, Sorong, Ternate, Tarakan, dan lainnya. Sementara pelabuhan yang diprediksi akan mengalami lonjakan penumpang yaitu di Jayapura, Manokwari, dan lainnya.
Wisnu memprediksi akan ada kenaikan penumpang angkutan laut di Indonesia bagian timur. “Pergerakan dari Jayapura dan Ambon, Sorong hingga Marauke itu saya kira ada kenaikan kurang lebih lima persen,” ujar Wisnu.
Untuk itu, Wisnu memastikan ada kemungkinan untuk melakukan rerouting untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada Natal dan Tahun Baru 2019/2020. Hanya saja tidak akan sebesar saat masa mudik Lebaran Idul Fitri 2019.
Sebelumnya, Kemenhub akan menyiapkan ribuan kapal untuk menghadapi libur Natal dan Tahun Baru 2019/2020. Wisnu mengatakan akan menggunakan kapal perintis, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) (Persero), dan milik swasta.
“Jumlah armada angkutan laut yang siap melayani masyarakat sebanyak 1.293 kapal,” kata Wisnu di Hotel Merlynn Park, Jakarta, Kamsi (21/11).
Dia menjelaskan ribuan kapal tersebut memiliki total kapasitas angkut sekitar 3,4 juta penumpang. Wisnu yakin semua armada tersebut dapat menampung lonjakan penumpang saat libur Natal dan Tahun Baru 2019/2020.