Jumat 22 Nov 2019 10:24 WIB

AP II Siapkan Dana Investasi Kelola 4 Bandara Baru

Untuk empat bandara baru, AP II siapkan investasi senilai Rp 7,18 triliun.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Bandara Fatmawati, Bengkulu
Foto: Antara
Bandara Fatmawati, Bengkulu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) dipastikan mengelola empat bandara baru dengan skema Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) Barang Milik Negara. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin memastikan sudah menyiapkan dana investasi untuk mengembangkan keempat bandara baru yang akan dikelola.

Bandara-bandara tersebut yaitu Tjilik Riwut (Palangkaraya), Radin Inten II (Lampung), HAS Hanandjoeddin (Belitung), dan Fatmawati Soekarno (Bengkulu). “Kami akan melakukan berbagai pengembangan dan pembangunan infrastruktur,” kata Awaluddin, Kamis (21/11).

Baca Juga

Dia menjelaskan selama 30 tahun ke depan, AP II menyiapkan investasi Rp 480 miliar untuk pengembangan di Bandara Tjilik Riwut dan Radin Inten II sebesar Rp 500 miliar. Sementara untuk HAS Hanandjoeddin sebesar Rp 559,9 miiar dan di Fatmawati Soekarno hingga Rp 600 miliar.

AP II resmi mengelola Bandara Tjilik Riwut sejak akhir 2018. Sementara untuk ketiga bandara lainnya tersebut akan, AP II mulai mengelolanya pada 1 Januari 2020. Awaluddin memastikan untuk mengembangkan semua bandara tersebut akan melakukan sinergi membangun daerah melalui kerja sama pembangunan Infrastruktur bandara. 

“Ini untuk mendapatkan berbagai masukan dari stakeholder terkait strategi dan rencana pengembangan dan pengelolaan bandara-bandara tersebut,” jelas Awaluddin.

Secara holistik, lanjut dia, koordinasi mengupas delapan topik terkait operasional dan pengembangan bandara. Hal tersebut menyangkut aset, investasi, teknik, operasi, pelayanan, komersial, SDM, dan komunikasi.

Dalam forum group discussion (FGD) yang dilakukan, dia memastikan sudah merumuskan strategi komprehensif untuk mengoptimalkan operasional dan pelayanan di empat bandara tersebut. “Kami ingin memastikan bahwa dengan skema KSP BMN ini dapat menjadikan bandara-bandara tersebut bisa berkontribusi lebih dalam meningkatkan perekonomian daerah, konektivitas transportasi, dan logistik, serta meningkatkan nilai tambah pariwisata setempat,” ungkap Awaluddin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement