REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia memprediksi inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) berada kisaran 3,04 persen secara tahunan (yoy). Sedangkan inflasi secara bulanan sebesar 0,18 persen dan inflasi kalender sebesar 2,41 persen year to date.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan inflasi disebabkan adanya kenaikan beberapa bahan pangan yakni bawang merah sebesar 0,08 persen, daging ayam ras sebesar 0,05 persen dan beberapa komoditas lainnya.
“Sampai akhir tahun inflasi IHK sekitar 3,1 persen. Pada Desember biasanya sesuai pola musiman karena akhir tahun dan hari besar keagamaan makanya naik,” ujarnya kepada wartawan di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (22/11).
Menurutnya ramalan inflasi berdasarkan hasil Survei Pemantauan Harga (SPH) yang dilakukan Bank Indonesia pada minggu ketiga November 2019.
Tercatat juga beberapa bahan pangan yang mengalami penurunan harga yang menyumbang ke deflasi, yakni cabai merah turun 0,07 persen dan cabai rawit turun 0,02 persen.
"Ini menunjukkan bahwa inflasi sampai dengan November masih rendah dan terkendali. BI yakini inflasi akan tetap rendah dan stabil hingga akhir tahun," ucapnya.