Sabtu 23 Nov 2019 00:14 WIB

Elizabeth Banks tak Terpukul Kritik Charlie's Angels

Elizabeth Banks hanya ingin membuat film tentang wanita seperti Charlie's Angels.

Rep: MGROL 127/ Red: Indira Rezkisari
Sutradara Charlie
Foto: AP
Sutradara Charlie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Charlie's Angels karya sutradara Elizabeth Banks mungkin tidak berhasil di mata kritik atau di tangga film laris Hollywood. Elizabeth Banks merasa tidak terpukul dengan kritik filmnya, ia merasa senang akan karyanya.

"Ya, jika kamu akan gagal, pastikan namamu paling tidak ada di sana sebanyak 4x," cicit Banks dalam Twitternya, menunjukkan selera humornya.

"Aku bangga dengan  #CharliesAngels dan senang itu ada di dunia," lanjut Banks. Banks mengarahkan, memproduksi, membintangi, dan ikut menulis skenario untuk versi baru Charlie's Angels.

Film ini menerima skor 58 persen dari Rotten Tomatoes, dengan ekspektasi awal akan menerima keunutngan senilai 8,6 juta dolar AS di dalam negeri dan 19,3 juta dolar AS di luar negeri, menurut perkiraan studio. Anggaran film ini relatif rendah yakni 48 juta dolar AS, hanya sedikit di atas Charlie's Angels versi tahun 2003 yang diproduksi sebesar 40,1 juta dolar. Film yang dibintangi Cameron Diaz, Drew Barrymore dan Lucy Liu namun meraup pendapatan di masa penayangan awal 37,6 juta dolar AS.

Berbicara dengan Wall Street Journal, Banks menanggapi kritik bahwa reboot itu tidak perlu. "Anda memiliki 37 film Spider-Man dan Anda tidak mengeluh!" kata Banks.

"Saya pikir wanita diizinkan memiliki satu atau dua film setelah 17 tahun. Saya merasa sangat senang dengan hal itu."

Charlie's Angels versi terbaru dibintangi oleh Kristen Stewart (Sabina), Naomi Scott (Elena) dan Ella Balinska (Jane). Mereka tampil beda dengan pakaian mereka lebih praktis dan para wanita lebih nyata dengan kehidupan asli.

Tentu, para pemain Angels yang baru menggunakan baju berpayet batu dan gaun glamor ketika mereka menyamar di pesta-pesta. Tetapi ketika adegan laga mereka tidak mengenakan bodysuit dan sepatu hak.

Trio Angels berganti baju atletik dengan bantalan siku dan juga sepatu kets. "Semua pakaian yang kami kenakan cukup praktis," kata Balinska.

Termasuk pakaian yang digunakan saat karakternya dalam persiapan untuk tempur. Yaitu mengenakan pelindung tubuh anti peluru.

"Kami ingin pakaian menjadi lebih nyata seperti aslinya," kata Banks kepada USA Today. "Mereka harus mengenakan hal-hal yang  membuat mereka tetap aman dan kami tidak mencoba menyembunyikan barang-barang itu di film. Jika kamu akan bertarung, kamu ingin memiliki keuntungan."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement